Analisis Kompetensi Dimensi Domain Kognitif dan Psikomotorik Revisi Taksonomi Bloom

MAKALAH 
Analisis Kompetensi Dimensi Domain Kognitif dan Psikomotorik Revisi Taksonomi Bloom
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Proses dan Remedial Hasil Pembelajaran Biologi 
Dosen Pengampu:Dr. Agus Sujarwanta, M. Pd., Dra. Hra. Mulyani M.T.A., dan Triana Asih, M.Pd




Disusun oleh:
Kelompok 3
Dian indriyani (17320007)
Febri hartono (17320009)
Lutfi aziz  (17320012)
Reka novela (17320033)
Sri wahyuningsih (17320018)
Titik ambar wati  (17320019)
Via anggun novita (15320068)
Yeni afrestia (17320020)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
Maret 2019

KATA PENGANTAR 

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT karean atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalahEvaluasi Proses Dan Remedial Hasil Pembelajaran Biologi  yang berjudul“Analisis Kompetensi Dimensi Domain Kognitif dan Psikomotorik Revisi Taksonomi Bloom”. Makalah ini disusun untuk memenuhui mata kuliah Evaluasi Proses dan Remedial Hasil Pembelajaran Biologi.
Ucapan terimakasih kepada Tim Dosen mata kuliah evaluasi proses dan remedial hasil pembelajaran biologi, teman-teman dan semua pihak yang telah terlibat dan memberikan bantuan dalam bentuk moril maupun materil dalam proses penyusunan makalah ini sehingga dapat diselesaikan tepat waktu.
Demikian yang dapat disampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kesalahan dalam menyusun makalah ini.Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat kami perbaiki kedepannya.
Metro, 24 Maret 2019


Penyusun






DAFTAR ISI
COVER i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 1
Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
Pengertian Taksonomi Bloom 2
Revisi Taksonomi Bloom Domain Kognitif 4
Taksonomi Pendidikan Oleh Bloom (Sebelum Revisi) 5
Taksonomi Pendidikan Bloom Edisi Revisi 7
Revisi Taksonomi Bloom Domain Psikomotorik 11
Kisi-kisi dan Contoh Soal Kognitif Dan Psikomotorik 15
BAB III PENUTUP 16
Kesimpulan 16
Saran 16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada makalah ini dibahas taksonomi pada ranah kognitif yang dikenal dengan nama taksonomi Bloom yang dikemukakan oleh Benjamin Bloom. Taksonomi Bloom sendiri merupakan taksonomi yang menggambarkan aktivitas dan tingkah laku baik berasal dari keterampilan berpikir tingkat rendah (LOTS) hingga keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS). LOTS terdiri dari tahapan mengingat (C1) dan memahami (C2).Adapun HOTS berupa tahapan aplikasi (C3), analisis (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6). Kegiatan yang dirancang guru pada proses pembelajaran dapat diarahkan ke mana proses kcterampilan berpikir yang harus dicapai olch siswa. Menurut Bloom, BS (1956), taksonomi Bloom dapat dilihat pada kata kcrja yang tergolong dalam tiap tahap mulai dari C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 ( menerapkan atau aplikasi), C4 (menganalisis), C5 (mensintesis), dan C6 (mengcvaluasi). 
Daftar proses kognitifnya disusun dari yang paling sederhana, mengingat informasi, sampai yang paling rumit, yaitu evaluasi tentang gagasan yang bemilai dan berharga.Pada tahun 1999, Dr. Lorin Anderson, seorang mantan siswa Bloom, dan rekan kerjanya menerbitkan satu versi Taksonomi Bloom edisi revisi yang menjangkau faktor yang lebih luas yang memengaruhi proses belajar mengajar. Taksonomi edisi revisi ini mencoba untuk mengoreksi sebagian kekurangan yang ditemukan dalam taksonomi yang asli.taksonomi edisi revisi ini membedakan antara mengetahui apa (isi pemikiran) dan mengetahui bagaimana (prosedurprosedur yang digunakan dalam memecahkan permasalahan). 
Rumusan Masalah
Apakah yang dimaksud dengan taksonomi bloom ?
Bagaimanakah revisi taksonomi bloom domain kognitif?
Bagaimanakah revisi taksonomi bloom domain psikomotorik ?
Bagaimanakah kisi-kisi dan contoh soal kognitif dan psikomotorik ?
Tujuan
Dapat mengetahui yang dimaksud dengan taksonomi bloom.
Dapat mengetahui revisi taksonomi bloom domain kognitif.
Dapat mengetahui revisi taksonomi bloom psikomotorik.
Dapat mengetahui kisi-kisi dan contoh soal kognitif dan psikomotorik.

BAB II
PEMBAHASAN
Kajian Al-Qur’an
Surah al-mujadiah ayat 11


Artinya : 
Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu, “berlapang-lapanglah dalam majelis,” maka lapangkanlah, niscaya allah akan memberi  kelapangan untukmu . dan apabila dikatakan, ‘’berdirilah kamu,’’ maka berdirilah, niscaya allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Pengertian Taksonomi Bloom
Taksonomi berasal dari bahasa Yunani taxis yang berarti pengaturan dan nomos yang berarti ilmu pengetahuan. Taksonomi adalah sistem klasifikasi.Taksonomi berarti klasifikasi berhierarki dari sesuatu atau prinsip yang mendasari klasifikasi atau juga dapat berarti ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi. Taksonomi merupakan suatu tipe sistem klasifikasai yang berdasarkan data penelitian ilmiah mengenai hal-hal yang digolongkan-golongkan dalam  sistematika itu.
Konsep Taksonomi Bloom dikembangkan pada tahun 1956 oleh Benjamin S. Bloom., seorang psikolog bidang pendidikan beserta dengan kawan-kawannya. Pada tahun 1956, terbitlah karya “Taxonomy of Educational Objective Cognitive Domain”, dan pada tahu 1964 terbitlah karya“Taxonomy of Educataional Objectives, Affective Domain”, dan karyaya yang berjudul “Handbook on Formative and Summatie Evaluation of Student Learning” pada tahun 1971 serta karyanya yang lain “Developing Talent in Young People” (1985). Taksonomi ini mengklasifikasikan sasaran atau tujuan pendidikan menjadi tiga domain (ranah kawasan): kognitif, afektif, dan psikomotordan setiap ranah tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan hierarkinya.Beberapa istilah lain yang juga meggambarkan hal yang sama dengan ketiga domain tersebut yang secara konvensional telah lama dikenal taksonomi tujuan pendidikan yang terdiri atas aspek cipta, rasa, dan karsa.Selain itu, juga dikenal istilah penalaran, penghayatan dan pengamalan.

Ranah KD dalam Kurikulum 2013 ini pada dasarnya merujuk pada pendapat Bloom dalam buku Taxonomy of Educational Objectives yang terbit pada 1963, yang menyatakan bahwa bentuk perilaku sebagai tujuan yang harus dirumuskan dapat digolongkan ke dalam tiga klasifikasi atau tiga domain (bidang), yaitu: domain kognitif. afektif. dan psikomotorik. Di mana dalam domain kognitif menurut Bloom terdiri dari enam tingkatan, yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.Meskipun demikian, keenam domain kognitf ini bukanlah revisi terbaru dari domain kognitif Bloom. Karena seperti dijelaskan Wina Sanjaya yang mcngutip pendapat Anderson dari buku A Taxonomy for Learning, Teaching and Assessing: A Revision of Bloom's Taxonomy of Educational Objectives yang terbit pada lahun 2001, bahwa pada domain kognitif terbaru telah dimasukkan unsur metacognitive sebagai bagian tertinggi dari domain kognilif, yang kemudian dinamakan mongcreate (mencipta) menggantikan posisi evaluasi dan menarik sintesis. Hasil revisi laksonomi semua tingkatan dalam domain kognitif yang asalnya kata benda diubah menjadi kata kerja, misalnya tingkatan pertama yang disebut dengan pengetahuan (knowledge) diubah menjadi mengingat (remembering). Demikian juga dengan pemahaman (comprehension) diubah menjadi memahami (understand). Selain itu, revisi juga dilakukan dengan menarik aspek pengetahuan (knowledge) dari tingkatan kognitif menjadi aspek knowledge (pengetahuan) secara tersendiri menjadi empat aspek pengetahuan, yakni: pertama, pengetahuan tentang fakta (factual knowledge), kedua, pengetahuan tentang konsep (conceptual knowledge), ketiga, pengetahuan tentang prosedur (procedural knowledge), dan keempat, pengetahuan metakognitif (metacognitive knowledge).

Penerapan KBK dalam bidang pendidikan umum dan akademik, lebih diarahkan pada menegaskan kembali hal ini.Kurikulum dan pembelajaran diarahkan pada penguasaan kompetensi atau kemampuan berpikir tahap tinggi. Proses pembelajaran tidak berhenti pada penguasaan pengetahuan (ingatan) dan pengertian (pemahaman), tetapi dilanjutkan pada tahapan yang lebih tinggi, yaitu: aplikasi, analisis-simesis. evaluasi. pemecahan masalah dan kreativitas. Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl (2001), mengadakan revisi dan pengembangan lebih lanjut terhadap taksonomi Bloom dkk mengenai domain kognitif tersebut. Tahapan-tahapan kognitif dari Anderson dan Krathwohl adalah: pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), aplikasi (applicalion), analisis (analysis), evaluasi (evaluation) dan kreativitas (creativity). Penulis sendiri berpendapat bahwa antara tahap evaluasi dan kreativitas ada tahapan lain, yaitu tahap pemecahan masalah atau problem solving.

Bloom’s Taxonomy 1956 atau yang dikenal dengan taksonomi Bloom merupakan struktur hierarkhi yang mengidentiflkasikan skills mulai dari tingkat yang rendah hingga yang tinggi.Taksonomi ini membagi basil belajar atas tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.Ranah kognitif berhubungan dengan berpikir, ranah afektif berhubungan dengan kemampuan perasaan, sikap dan kepribadian, sedangkan ranah psikomotor berhubungan dengan persoalan keterampilan motorik yang dikendalikan oleh kematangan psikologis.Namun pada perkembangannya, ada beberapa revisi untuk taksonomi Bloom dari Anderson and Krathwohl’s Taxonomy 2001 yang lebih dikenal dengan Taksonomi Anderson and Krathwohl’s. Mereka lebih menekankan pada Levels of Knowledge. Tiga level pada level ini diidentifikasikan sebagai kerja yang sesungguhnya, namun jarang didiskusikan atau diperkenalkan ketika berdiskusi mengenai penggunaan taksonomi.

Revisi Taksonomi Bloom Domain Kognitif
Aspek kognitif menjadi aspek utama dalam banyak kurikulum pendidikan dan menjadi tolak ukur penilaian perkembangan peserta didik. Kognitif yang berasal dari bahasa latin cognition memiliki arti pengenalan, yang mengacu kepada proses mengetahui maupun kepada pengetahuan sendiri. Dengan kata lain, aspek kognitif merupakan aspek yang berkaitan dengan nalar atau proses berpikir, yaitu kemampuan dan aktivitas otak untuk mengembangkan kemampuan rasional. 

Taksonoml Pendldlkan oleh Bloom (Tradisional / Sebelum Revisi) 
Di tahun 1956, Benjamin Bloom menulis Taxonomy of Education Objectives: Cognitif Domain dan enam tingkatan uraian pemikirannya, yang telah diadaptasikan secara luas dan digunakan dalam konteks yang tidak terbilang banyaknya. Daftar proses kognitifnya disusun dari yang paling sederhana, mengingat informasi, sampai yang paling rumit, yaitu evaluasi tentang gagasan yang bemilai dan berharga. 
Kecakapan
Uraian
Kata kunci

Pengetahuan
Mengingat informasi.
Kenali, uraikan, namai, tandai, hasilkan, ikuti.

Pemahaman
Memahami informasi, menguraikan konsep.
Rangkum, ubah, pertahankan, uraikan, tafsirkan, beri contoh.

Aplikasi
Menggunakan informasi atau konsep dalam situasi baru.
Bangun, buat, dirikan, peragakan, perediksikan, persiapkan.

Analisis
Memecahkan informasi atau konsep menjadi bagian untuk memahami lebih dalam.
Bandingkan, pecahkan, bedakan, pilih, pisahkan.

Sintesis
Menyatukan gagasan untuk membentuk sesuatu yang baru.
Golongkan, generalisasikan, bangun kembali.

Evaluasi
Membuat penilaian berharga.
Hargai, kritik, adili, benarkan, debat, dukung.


Klasifikasi Taksonomi Bloom
Adapun taksonomi atau klasifikasi adalah sebagai berikut:
a. Ranah Kognitif
Ranah kognitif(cognitive domain) merupakan segi kemampuan yang berkaitan dengan aspek-aspek pengetahuan, penalaran, atau pikiran. Bloom membagi ranah kognitif ke dalamenam tingkatan atau kategori, yaitu:
Pengetahuan (knowlegde)
Pengetahuan mencakup ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan. Pengetahuan yang disimpan dalam ingatan, digali pada saat dibutuhkan melalui bentuk ingatan mengingat (recall) atau mengenal kembali(recognition). Kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip dasar, dan sebagainya.
Pemahaman (comprehension) 
Di tingkat ini, seseorang memiliki kemampuan untuk menangkap makna dan arti tentang hal yang dipelajari. Adanya kemampuan dalam menguraikan isi pokok bacaan; mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk lain. Kemampuan ini setingkat lebih tinggi daripada kemampuan.
Penerapan (application)
Kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode untuk menghadapi suatu kasusatau problem yang konkret atau nyata dan baru.kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur metode, rumus, teori dan sebagainya.Adanya kemampuan dinyatakan dalam aplikasi suatu rumus pada persoalan yang dihadapi atau aplikasi suatu metode kerja pada pemecahan problem baru.Misalnya menggunakan prinsip.Kemampuan ini setingkat lebih tinggi daripada kemampuan.
Analisis (analysis)
Di tingkat analisis, sesorang mampu memecahkan informasi yang kompleks menjadi bagian-bagian kecil dan mengaitkan informasi dengan informasi lain.Kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan atau organisasinya dapat dipahami dengan baik. Kemampuan ini setingkat lebih tinggi daripada kemampuan
Sintesis (synthesis)
Kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola baru.Bagian-bagian dihubungkan stu sama lain. Kemampuan mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yang dibutuhkan.Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam membuat suatu rencana penyusunan satuan pelajaran.Misalnya kemampuan menyusun suatu program kerja.Kemampuan ini setingkat lebih tinggi daripada Kemampuan.
Evaluasi (evaluation)
Kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap suatu materi pembelajaran, argumen yang berkenaan dengan sesuatu yang diketahui, dipahami, dilakukan, dianalisis dan dihasilkan.kemampuan untuk membentuk sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan pertanggungjawaban pendapat berdasarkan kriteria tertentu.Misalnya kemampuan menilai hasil karangan.Kemampuan ini dinyatakan dalam menentukan penilaian terhadapa sesuatu.Berikut adalah gambar ranah kognitif yang hierarkis.
Taksonoml Pendldlkan Bloom Edisi Revisi 
Pada tahun 1999, Dr. Lorin Anderson, seorang mantan siswa Bloom, dan rekan kerjanya menerbitkan satu versi Taksonomi Bloom edisi revisi yang menjangkau faktor yang lebih luas yang memengaruhi proses belajar mengajar. Taksonomi edisi revisi ini mencoba untuk mengoreksi sebagian kekurangan yang ditemukan dalam taksonomi yang asli. Tidak seperti versi sebelumnya (1956), taksonomi edisi revisi ini membedakan antara mengetahui apa (isi pemikiran) dan mengetahui bagaimana (prosedurprosedur yang digunakan dalam memecahkan permasalahan). 
Kata Kerja Operasional (Baru) , Taksonomi Bloom Untuk Ranah Kognitif (Pengetahuan)
Revisi taksonomi bloom
ASPEK PENGETAHUN
DIMENSI KOGNITIF


Mengingat
Memahami
Menerapkan
Menganalisis
Mengevaluasi
Mencipta

Pengetahuan fakta







Pengetahuan konsep







Pengetahuan procedural







Pengetahuan Metakognitif











Klasifikasi Taksonomi Bloom
Mengingat (C1)
Kategori Mengingat adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang seorang siswa. Dua proses kognitif yang berkaitan dengan kategori ini adalah menyadari atau recoqnizing dan mengingat kembali atau recalling. Jenis pengetahuan yang relevan dengan kategori ini adalah pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognitif, serta kombinasi-kombinasi yang mungkin dari beberapa pengetahuan ini (Anderson, & Kratwhol;2001).
Memahami(C2)
Seorang peserta didik dikatakan memahami jika mereka dapat mengkonstruksi makna dari pesan-pesan pembelajaran baik dalam bentuk lisan, tertulis dan grafik (gambar) yang disampaikan melalui pengajaran, penyajian dalam buku, maupun penyajian melalui layar komputer.Peserta didik dapat memahami jika mereka menghubungkan pengetahuan baru yang sedang mereka pelajari dengan pengetahuan yang sebelumnya telah mereka miliki.Lebih tepatnya, pengetahuan baru yang sedang mereka pelajari itu di padukan dengan skema-skema dan kerangka-kerangka kognitif yang telah ada.Lantaran konsep–konsep di otak seumpama blok–blok bangunan yang di dalamnya berisi skema–skema dan kerangka–kerangka kognitif.maka pengetahuan konseptual (conceptual knowledge) merupakan dasar dari proses memahami. Proses-proses kognitif yang termasuk dalam kategori memahami meliputi proses menginterpretasikan, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menduga, membandingkan, dan menjelaskan ( Anderson, et al, 2001) 
Mengaplikasikan (C3)
Kategori mengaplikasikan ini sangat erat kaitannya dengan pengetahuan prosedural atau procedural knowledge. Soal latihan atau exercises merupakan jenis tugas yang prosedur penyelesaiannya telah diketahui siswa, sehingga siswa dapat menggunakannya secara rutin. Suatu masalah merupakan jenis tugas yang penyelesaiannya belum diketahui siswa, sehingga mereka harus menemukan prosedur yang tepat untuk memecahkan permasalahan tersebut. (Anderson et, al; 2001),
Menganalisis (C4)
Kategori menganalisis adalah proses mengurai suatu materi menjadi bagian-bagian penyusunnya dan menentukan hubungan antara bagian -bagian tersebut dan hubungan antara bagian-bagian tersebut dengan materi tersebut secara keseluruhan. Kategori proses menganalisis ini mencakup proses-proses membedakan (differentiating), mengorganisasi(organizing), dan menghubungkan (attribute).(Anderson et al, 2001).
Mengevaluasi (C5)
Kategori mengevaluasi diartikan sebagai tindakan membuat suatu penilaian (judgement) yang didasarkan pada kriteria dan standar tertentu.Kriteria yang paling sering digunakan adalah kualitas, efektivitas, dan konsistensi.Kriteria–kriteria ini ditentukan sendiri oleh siswa.Standar yang bisa digunakan bisa berupa standar kuantitatif maupun standar kualitatif.Standar-standar tersebut kemudian diterapkan pada kriteria-kriteria yang dipilih tadi. Kategori mengevaluasi mencakup sejumlah proses kognitif, yaitu memeriksa (checking), dan mengkritik (critiquing). Proses memeriksa atau checking merupakan proses membuat penilaian terhadap suatu kriteria internal, sementara proses mengkritik atau critiquing merupakan proses membuat penilaian yang didasarkan pada kriteria-kriteria eksternal (Anderson, et al. 2001).
Mencipta (C6)
Proses menyusun sejumlah elemen tertentu menjadi satu kesatuan yang koheren atau fungsional. Tujuan-tujuan pengajaran yang termasuk kedalam kategori mencipta ini adalah mengajarkan pada para siswa agar mampu membuat suatu produk baru dengan mengorganisasi sejumlah elemen atau bagian jadi suatu pola atau struktur yang belum pernah ada atau tidak pernah diprediksi sebelumnya.Proses-proses kognitif yang termasuk kedalam kategori ini biasanya juga dikoordinasikan dengan pengalaman belajar yang sudah dimiliki oleh para siswa sebelumnya.Meskipun kategori menciptakan ini mengharuskan adanya suatu pola pikir kreatif dari pihak siswa, pola pikir kreatif tersebut tidak sepenuhnya terbebas dari tuntutan-tuntutan atau batasan-batasan yang telah ditentukan dalam suatu pengajaran pelajaran atau batasan-batasan yang terjadi dalam situasi tertentu (Anderson, et al. 2001).
Oleh karena itu, dalam kesimpulan Wina Sanjaya diungkapkan bahwa revisi atau perbaikan dalam dimensi kognitif pada taxonomy Bloom di antaranya: pertama, adanya penggantian posisi tingkatan, yakni evaluasi yang pada awalnya ditempatkan pada posisi puncak menjadi posisi kelima mengganti tingkatan sintesis yang digantikan dengan mencipta (create) sebagai tingkatan aspek kognitif yang paling tinggi; kedua, mengeluarkan aspek pengetahuan (knowledge) dari tingkatan kognitif digantikan dengan mengingat (remember); sedangkan pengetahuan itu sendiri dijadikan aspek tersendiri yang harus menaungi enam tingkatan meliputi pengetahuan (knowledge) tentang fakta, konsep, prosedural, dan pengetahuan metakognitif; dan ketiga, dimensi kognitif yang enam tingkatan diubah dari kata benda menjadi kata kerja, yakni yang asalnya pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis sintesis dan evaluasi menjadi  mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
Revisi Taksonomi Bloom Domain Psikomotorik
Psikomotorik adalah domain yang meliputi perilaku gerakan dan koordinasi jasmani, keterampilan motorik dan kemampuan fisik seseorang keterampilan yang akan berkembang jika sering dipraktekkan ini dapat diukur berdasarkan jarak,kecepatan, tekik dan cara pelaksanaan. Dalam aspek psikomotorik terdapat tujuh kategori mulai dari yang terendah hingga yang tertinggi.Ranah ini meliputi kompetensi melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota badan serta kompetensi yang berkaitan dengan gerakan fisik (motorik) yang terdiri dari gerakan refleks, keterampilan akan dasar kemampuan perseptual, ketetapan, keterampilan kompleks, serta ekspresif dan interperatif.
Kata KerjaOperasional, Taksonomi Bloom untukranahPsikomotorik (Keterampilan)




Kategori yang termasuk dalam ranah ini adalah:
Meniru
Kategori meniru ini merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan contoh yang diamatinya walaupun belum dimengerti makna ataupun hakikatnya dari keterampilan itu. Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah:mengaktifan, menyesuaikan, menggabungkan, melamar, mengatur, mengumpulkan, menimbang, memperkecil, membangun, mengubah, membersihkan, memposisikan, dan mengonstruksi.
Memanipulasi
Kategori ini merupakan kemampuan dalam melakukan suatu tindakan serta memilih apa yang diperlukan dari apa yang diajarkan. Kata kerja operasional yang dapa dipakai dalam kategori adalah :mengoreksi, mendemonstrasikan, merancang, memilah, melatih, memperbaiki, mengidentifikasi, mengisi, menempatkan, membuat, memanipulasi, mereparasi, dan mencampur.
Pengalamiahan
Kategori ini merupakan suatu penampilan tindakan dimana hal yang diajarkan dan dijadikan sebagai contoh telah menjadi suatu kebiasaan dan gerakan-gerakan yang ditampilkan lebih meyakinkan. Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah : mengalihkan, menggantikan, memutar, mengirim, memindahkan, mendorong, menarik, memproduksi, mencampur, mengoperasikan, mengemas, dan membungkus.
Artikulasi
Kategori ini merupakan suatu tahap dimana seseorang dapat melakukan suatu keterampilan yang lebih kompleks terutama yang berhubungan dengan gerakan interpretatif. Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah :mengalihkan, mempertajam, membentuk, memadankan, menggunakan, memulai, menyetir, menjeniskan, menempel, mensketsa, melonggarkan, dan menimbang.


Ruang Lingkup Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 
E.Mulyasa menjelaskan bahwa kompetensi yang dikembangkan Kurikulum 2013 mencakup tiga ranah, yaitu ranah pengetahuan, ranah keterampilan, dan ranah sikap. Dan, khusus untuk ranah sikap dipecah menjadi dua, yaitu: sikap spiritual untuk membentuk siswa yang beriman dan bertakwa, dan kompelensi sikap sosial untuk membentuk siswa yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. Dengan kata lain, ruang lingkup kompetensi dasar dalam Kurikulum 2013 pada dasarnya meliputi tiga ranah atau dimensi, yaitu ranah pengetahuan, ranah keterampilan, dan ranah sikap. 
Jenis teknik dan instrumen penilaian untuk masing-masing 
Jenis kompetensi (penilaian kompetensi, pengetahuan, dan keterampilan)
Penilaian kompelensi pengetahuan dapat dinilai dengan teknik tes tulis, tes lisan, dan penugasan. lnstrumen tes tulis dapat berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. lnstrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan. Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah (RPR) dan/atau proyek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai karakleristik tugas.
Penilaian kompetensi kelerampilan dapat dinilai dengan teknik penilaian kinerja, baik dengan praktik, proyek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang dapat digunakan dapal berupa daftar cek alau skala pcnilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
HOTS (Higher Order Thinking Skill) 
Higher order thinking skill (HOTS) adalah keterampilan berpikir. Berpikir merupakan bagian intelektual manusia dalam proses kognitif tingkat tinggi (Wilson, 2000). Skill atau keterampilan merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan baik (Lawson, 2002).McGuinness (1999) telah meringkas perbedaan taksonomi keterampilan berpikir yang paling banyak disebut-sebut dalam literatur. Keterampilan tersebut termasuk mcngumpulkan informasi, menyeleksi informasi, menganalisis informasi, membuat kesimpulan dari informasi yang diperolehnya, curah ide, menyelesaikan masalah, menentukan hubungan sebab akibat, melakukan evaluasi, mcrencanakan suatu tujuan, memonitoring, dan merefleksi kemajuan satu sama lain. Dalam DfES (2002), keterampilan berpikir juga dapat diklasiflkasikan ke dalam kategori (a) keterampilan memroses informasi (b) keterampilan memberi argumentasi (c) keterampilan menemukan sesuatu yang baru (d) keterampilan berpikir kreatif (e) keterampilan mengevaluasi. Fischer (1995) menyoroti beberapa faktor yang mempengaruhi proses berpikir yaitu (a) kemampuan kognitif dan memori siswa (b) pengalaman masa lalu, usia, dan kebiasaan (c) sikap siswa misalnya motivasi, tekanan, ketertarikan, kepercayaan terhadap orang lain, percaya diri, mengatur emosi, ketekunan, dan daya retensi terhadap materi pelajaran. 
Hots dikembangkan dari taksonomii bloom dan revised taksonomy, awalnya muncul dimulai pada akhir  tahun 1950 an sampai dengan awal tahun 1970. Pada saat itu di Amerika terdapat banyak pendapat mengenai klasiflkasi berbagai domain atau ranah pembelajaran.Ranah tersebut meliputi (a) kognitif yaitu kemampuan seseorang untuk memroses dan menggunakan informasi dengan berpikir atau kemampuan intelektual dan ini adalah dasar dari taksonomi Bloom.  (b) psikomotorik yaitu keterampilan fisik menggunakan gerak otot. Usaha ini menghasilkan sederetan taksonomi pada tiap ranah.Taksonomi sendiri merupakan sederetan kata yang menunjukkan urutan suatu klasiflkasi.Taksonomi bertujuan mengetahui keragaman aspek pembelajaran yang disusun secara hirarkis mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks.
Beberapa pendapat para ahli tentang implementasi pembelajaran berbasis HO'TS antara lain: 
1. Domin (1999) menyatakan contoh implementasi HOTS misalnya pada sikap berpendapat, mengambil kesimpulan, merencanakan, menilai. 
2. Pembelajaran kimia untuk mendorong tumbuhnya HOTS dalam laboratorium kimia adalah menempatkan siswa pada posisi sebagai pendesain, pengembang, dan mengatur eksperimennya sendiri melalui pendekatan problem based learning. 
3. Pada saat siswa memresentasikan hasil penelitiannya di depan kelas, kemampuan berpikir tingkat tinggi ini akan terbukti (Maor, 2000) 
4. Menurut Stasz et a]. 1990 dan Thomas 1992, tumbuhnya HOTS dalam proses pembelajaran ditandai adanya: (a) kolaborasi antara guru, siswa, dan lintas ilmu (b) mendorong keingintahuan, eksplorasi, dan penyelidikan (c) pembelajaran berpusat pada siswa (d) kegagalan dipandang sebagai kesempatan belajar (e) pengakuan terhadap usaha, tidak hanya pada prestasi (f) belajar secara kontekstual dalam kehidupan nyata. 
5. Partisipasi siswa, dukungan guru, interaksi siswa-siswa, termasuk kegiatan praktis, motivasi, dan umpan balik memberi hubungan pengaruh positif tumbuhnya HOTS (Hart, 1990)
Mengajarkan keterampilan berpikir dengan cara mengintegrasikannya dalam proses pembelajaran dalam kelas akan mcmbekali siswa mcnjadi manusia yang berpikir kritis, kreatif, inovatif, dan efektif. Pada pelaksanaannya, guru perlu memberikan tahapan yaitu :
 1 Identifikasi komponen prosedural yaitu kerangka bcrpikir yang akan mcnuntun pcmikiran siswa
2 Instruksi dan pemodelan langsung yang akan mengarahkan siswa terhadap apa yang harus dikerjakan 
3 Latihan terbimbing dengan cara memberikan contoh, pengulangan materi, dan latihan di kelas 
4 Latihan bebas yaitu kesempatan bagi siswa untuk menciptakan sesuatu sesuai dengan tugas yang harus dikerjakannya.
Mengajarkan keterampilan berpikir memerlukan model pembelajaran yang berpusat pada siswa (Students centered learning) dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk memecahkan masalah misalnya dengan memberikan latihan soal komprehensif yang memadukan berbagai materi.
Kisi-kisi dan Contoh Soal Kognitif dan Psikomotorik
Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar Kognitif

No.
KD
Indikator
Bentuk Tes
Sebaran Soal 





C1
C2
C3
C4

1.
Menganalisis komponen-komponen ekosistem dan interaksi antar komponen tersebut.
Menjelaskan pengertian ekosistem.
Pilgan

Uraian 

1,2

1















Komponen penyusun sebuah ekosistem.
Pilgan









3,4

















Menganalisis dampak terhadap ekosistem dari suatu peristiwa di sebuah ekosistem.

Pilgan























5


















Menyebutkan komponen abiotik dan biotik yang ada pada sebuah ekosistem.

Pilgan 

Uraian




2
6,7








3











Menjelaskan hubungan interaksi yang terjadi pada sebuah ekosistem.

Pilgan

Uraian 


11






8,9,10,12,14






13

4



Menjelaskan daur biogeokimia.
Pilgan

Uraian 



5
15



 Contoh Soal Kognitif dan Psikomotorik

Soal Pilihan Ganda
Tempat hidup suatu organisme disebut…
Habitat
Komunitas
Populasi
Ekologi
Ekosistem 
Makhluk hidup dan faktor abiotik pada suatu lingkungan merupakan satu kesatuan yang disebut….
Ekosistem 
Populasi 
Genetika 
Habitat 
Bioma 
Komponen biotik dalam ekosistem adalah…
Produsen, konsumen, cahaya matahari.
Cahaya, suhu, kelembapan, dan tanah.
Produsen, konsumen, pengurai.
Konsumen, produsen, mineral, dan air.
Produsen, konsumen, tanah, dan air.
Ekosistem mempunyai 4 komponen. Salah satu komponen dibawah ini yang termasuk dalam komponen abiotik adalah …
Meletusnya gunung merapi.
Pencemaran udara oleh pabrik-pabrik.
Bakteri dan jamur saprofit.
Gravitasi dan air
Jawaban A dan D benar.
Perubahan populasi di dalam ekosistem ditentukan oleh . . .
Migrasi dan natalitas
Migrasi, urbanisasi, dan natalitas
Natalitas dan moralitas
Mortalitas, natalitas, dan migrasi
Migrasi dan mortalitas
Komponen biotik meliputi semua organisme hidup seperti tumbuhan dan hewan, fungi, monera dan dekomposer. Peranan dekomposer pada ekosistem adalah…
Menguraikan senyawa yang telah lapuk menjadi senyawa organic yang lebih sederhana.
Menguraikan senyawa organic menjadi senyawa anorganik yang lebih sederhana.
Membentuk senyawa organik dari senyawa anorganik.
Membentuk senyawa organic dari senyawa organik lain.
Melarutkan senyawa anorganik menjadi senyawa yang lebih sederhana.
Komponen ekosistem yang termasuk dalam kelompok komponen abiotik adalah…
Tanah, suhu, rumput, keong.
Cahaya, air, udara, suhu.
Air, tanah, rumput, cahaya.
Ikan, lumut, kupu-kupu, dan burung.
Tanah, air, udara, cahaya.
Beberapa kumpulan rantai makanan yang saling berkaitan atau berhubungan dinamakan dengan …
Jaring-jaring makanan
Jaring-jaring kehidupan
Piramida makanan
Rantai makanan
Semua jawaban salah
Berikut adalah beberapa organisme di alam.
1) Padi
2) Pepaya
3) Ayam
4) Elang
5) Ular
6) Tikus
7) Kucing
8) Serigala
9) Musang
10) Jagung
Rantai makanan yang dapat terjadi adalah ….
1, 3, 6, dan 7
2, 3, 6, dan 8
10, 6, 7, dan 4
1, 6, 5, dan 9
10, 6, 5, dan 4 
Pada suatu areal terdapat populasi sebagai berikut. 
1) Padi 
2) Burung pipit 
3) Tikus 
4) Belalang 
5) katak 
6) ulat  
7) ular
Bila populasi ular dimusnahkan akan berakibat… 
Populasi katak meningkat, populasi belalang menurun 
Populasi tikus meningkat, populasi belalang meningkat 
Populasi ulat menurun, populasi padi meningkat 
Populasi burung meningkat, populasi padi menurun 
Populasi katak meningkat, populasi tikus menurun
Dalam ekosistem padang rumput, organisme yang berperan sebagai pengurai adalah ….
Serangga
Kerbau
Rumput
Bakteri
Semut
Berikut ini yang merupakan detrivor pada ekosistem ialah …
Rumput – kambing – harimau – bakteri
Daun – belalang – burung – ular
Bangkai – ulat – ayam – elang
Padi – ayam – ular – elang
Jagung – burung – elang – ular
Perhatikan gambar berikut ini!




Terputusnya rantai makanan mengakibatkan keseimbangan antara tingkat trofik serta populasi dalam ekosistem akan menjadi tidak terkendali dan memicu terjadinya kepunahan spesies tertentu. apa yang akan terjadi bila konsumen tingkat I populasinya berkurang…
Belalang semakin banyak karena ketersediaan makanan melimpah.
Burung elang menjadi berkurang karena ketersediaan makanan terbatas.
Katak populasinya berkurang karena ketersediaan makanan terbatas.
Populasi ular meningkat karena sumber makanan melimpah.
Rerumputan semakin sedikit karena konsumennya semakin banyak.
Urutan daur oksigen secara sederhana adalah…
Fotosintesis – respirasi – oksigen – karbondioksida.
Fotosintesis – oksigen – respirasi – karbondioksida.
Fotosintesis – karbondioksida – respirasi – oksigen.
Respirasi – oksigen – fotosintesis – karbondioksida.
Respirasi – fotosintesis – oksigen – karbondioksida.
Pertanyaan yang tepat untuk daur nitrogen berikut ini, kecuali…
Nitrasi diperlukan nitrit.
Melibatkan bakteri nitrobakter.
Bersifat anaerob.
Membentuk nitrat.
Bahan utamanya amoniak.

Soal Essay
Jelaskan hubungan antara ekosistem dan ekologi !
Jelaskan komponen biotik berdasarkan peranannya dalam ekosistem ! Beserta contohnya !
Tuliskan empat contoh komponen abiotik dalam ekosistem dan peranannya!
Prediksikan apa yang akan terjadi jika produsen dalam suatu ekosistem punah? Jelaskan alasanmu!
Jelaskan pengertian biogeokimia dan manfaatnya !
Jawaban:
Ekosistem ialah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya yang terbentuk oleh komponen hidup (biotic) dan tak hidup (abiotic) disuatu tempat yang berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. 
Komponen biotik berdasarkan peranannya dibedakan menjadi 3 yaitu :
Produsen adalah makhluk hidup yang mampu mengubah zat anorganik menjadi zat organik (organisme autotrof). Proses tersebut hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang berklorofil dengan cara fotosintesis. Contoh produsen adalah alga, lumut dan tumbuhan hijau
Konsumen adalah organisme heterotrof yang tidak bisa membuat makanannya sendiri dan tergantung kepada organisme lain, baik yang bersifat heterotrof maupun yang autotrof. Konsumen biasanya merupakan hewan. Hewan yang memakan tumbuhan secara langsung (herbivora) dinamakan konsumen primer. Hewan yang memakan konsumer primer dinamakan konsumer II dan seterusnya sehingga terbentuk suatu rantai makanan. Konsumer terakhir disebut konsumen puncak. Contoh konsumen puncak adalah manusia
Dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik menjadi anorganik untuk kemudian digunakan oleh produsen. Dekomposer dapat disebut juga sebagai organisme detritivor atau pemakan bangkai. Contoh organisme dekomposer adalah bakteri pembusuk dan jamur.
Beberapa contoh komponen abiotik yaitu : 
Air: Fungsi air bagi tubuh manusia adalah sebagai pelarut, untuk membuang limbah, serta mengatur suhu dan reaksi metabolisme.
Tanah: Tanah Berfungsi Sebagai tempat tumbuhnya tumbuh-tumbuhan serta tempat berpijak dan berdiamnya binatang dan manusia. Dan tanah pula, tumbuhan memperoleh bahan-bahan atau mineral-mineral untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Udara: Udara Berfungsi sebagai sumber kehidupan karna untuk pernapasan manusia dan Sebagai proses fotosintesis pada tumbuhan, dan tumbuhan itu biasa disebut “paru-paru dunia”
Cahaya Matahari: Peranan atau fungsi yaitu mengatur tingkah laku organisme. Ada organisme yang aktif di siang hari dan ada organisme yang aktif di malam hari. Cahaya Matahari juga dapat menghancurkan atau melapukkan batu-batuan sehingga memungkinkan organisme memanfaatkan mineral-mineral hasil pelapukan batuan tersebut dan juga dapat dimanfaatkan didalam proses fotosintesis.
Yang akan terjadi jika produsen dalam suatu ekosistem punah yaitu ketidak seimbangan rantai makanan, apabila rantai makanan tidak seimbang maka ekosistem tersebut juga menjadi tidak seimbang dan akan berakibat pada hilangnya komponen-komponen ekosistem tersebut.
Dalam suatu ekosistem, materi pada setiap tinkatan trofik tak hilang. Materi berupa unsur-unsur penyusun bahan organik di daur ulang. Unsur-unsur tersebut masuk ke dalam komponen biotic melalui udara, tanah, dan air. Daur ulang materi tersebut melibatkan mahluk hidup dan batuan (geofisik) sehingga disebut daur biogeokimia. Fungsi daur biogeokimia adalah sebagai silkus materi yang melibatkan semua unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi baik komponen biotik maupun abiotik, sehingga kelangsungan hidup di bumi tetap terjaga.




















BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Revisi atau perbaikan dalam dimensi kognitif pada taxonomy Bloom di antaranya: pertama, adanya penggantian posisi tingkatan, yakni evaluasi yang pada awalnya ditempatkan pada posisi puncak menjadi posisi kelima mengganti tingkatan sintesis yang digantikan dengan mencipta (create) sebagai tingkatan aspek kognitif yang paling tinggi. Dalam aspek psikomotorik terdapat tujuh kategori mulai dari yang terendah hingga yang tertinggi.Ranah ini meliputi kompetensi melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota badan serta kompetensi yang berkaitan dengan gerakan fisik (motorik) yang terdiri dari gerakan refleks, keterampilan akan dasar kemampuan perseptual, ketetapan, keterampilan kompleks, serta ekspresif dan interperatif.
Saran
Dalam penyusunan makalah tentunya masih terdapat kekeliruan dan kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari bapak/ibu dosen dan rekan-rekan mahasiswa yang membangun sangat kami harapkan, guna mengevaluasi diri kami agar penyusunan makalah selanjutnya lebih baik lagi.



Daftar Pustaka
Andi prastowo.2013. menyusun rencana peklaksanaan pembelajaran(RPP) Tematik terpadu.Jakarta; usaha bersada.
https://books.google.co.id/books?id=D5MYVbhT81UC&pg=PA175&dq=evaluasi++taksonomi+bloom&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjVrL-805jhAhVVmuYKHQrHA4kQ6AEIVTAI#v=onepage&q&f=false
Hasanah, Yuni Partiwati, Arina Restian dan Puji Sumarsono.2015.belajar dan pembelajaran.jakarta; IMTIMA
https://books.google.co.id/books?id=_JBBDwAAQBAJ&pg=PA132&dq=domain+kognitif+dan+psikomotorik+revisi+taksonomi+bloom&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwib_Jbm15jhAhUP148KHUz3AvcQ6AEIOTAD#v=onepage&q&f=true

Zainal Veithzal Rivai.2014. the economics of education. Jakarta; Indah jaya
https://books.google.co.id/books?id=TMQzDwAAQBAJ&pg=PA35&dq=domain+kognitif+dan+psikomotorik+revisi+taksonomi+bloom&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwib_Jbm15jhAhUP148KHUz3AvcQ6AEIRjAG#v=onepage&q=domain%20kognitif%20dan%20psikomotorik%20revisi%20taksonomi%20bloom&f=false
Winastwan Gora.2015. pakematik strategi pembelajaran berbasis TIK. Bandung; mitra maju
https://books.google.co.id/books?id=F5xjDwAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false
sunaryo. 2015. Ilmu dan aplikasi pendidikan.  Jakarta; IMTIMA
https://books.google.co.id/books?id=QxtQDwAAQBAJ&pg=PA152&dq=Taksonomi+bloom+revisi&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjsr5aaw6zhAhWq63MBHXwmAIsQ6wEILTAD#v=onepage&q=Taksonomi%20bloom%20revisi&f=false



Lampiran
LOG BOOK PEMBUATAN MAKALAH
EVALUASI PROSES DAN REMEDIAL HASIL PEMBELAJARAN BIOLOGI
Kelompok     :3
Daftar nama anggota:
1. 4.
2. 5.
3. 6.
Deskripsi kegiatan:
Diskusi materi tentang revisi taksonomi bloom sekaligus pembuatan makalah
No.
Nama
Ttd.
Bukti Dokumentasi

















Lampiran
LOG BOOK PEMBUATAN MAKALAH
EVALUASI PROSES DAN REMEDIAL HASIL PEMBELAJARAN BIOLOGI
Kelompok     :3
Daftar nama anggota:
1. 4.
2. 5.
3. 6.
Deskripsi kegiatan:
Diskusi materi tentang contoh kognitif revisi taksonomi bloom sekaligus pembuatan makalah dan PPT
No.
Nama
Ttd.
Bukti Dokumentasi

















Jurnal bahasa Inggris

Cover buku Andi Prastowo, S.Pd.I.,M.Pd.I   Isi buku Andi Prastowo, S.Pd.I.,M.Pd.I


Cover dan isi buku Hasanah, Yuni Partiwati, Arina Restian dan Puji Sumarsono

Cover dan isi buku Veithzal Rivai Zainal

Cover dan isi Winastwan Gora COVER buku 

ZOOLOGI VERTEBRATA ”amphibia 1”

MAKALAH 
ZOOLOGI VERTEBRATA

”amphibia 1”

disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Zoologi Vertebrata 
yang diampu oleh Ibu Dr. Hening Widowati, M.Si dan Bapak Suharno Zen, M.Sc.





Disusun Oleh : Kelompok 2

Devi susilawati (17320023)
Febri hartono (17320009)
Qonita fathilatur rahmah  (17320015)
Rima rizki wulandari (17320040)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
Maret 2019

KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu. Makalah ini kami buat untuk memenuhi salah satu tugas kelompok matakuliah Zoologi Vertebrata dimana dalam makalah ini kami membahas tentang Kelas amphibia .
Disini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini, diantaranya yaitu:
Ibu Dr. Hening Widowati, M.Si dan Bapak Suharno Zen, M.Sc. selaku dosen matakuliah Zoologi Vertebrata.
Orangtua yang selalu memberikan motivasi kepada kami, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu, dan
Teman-teman yang selalu mengingatkan untuk menyelesaikan tugas ini serta segala sumber referensi yang telah kami gunakan.

Kami menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun,  sehingga dalam pembuatan makalah berikutnya dapat lebih baik lagi.



Metro,  Maret 2019



Penyusun




DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR BAGAN v
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 1
Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian amphibi 3
Ciri-ciri umum amfibia mempunyai 4
Klasifikasi dalam kelas amphibi 5
Cara Pelestarian Amphibia 31
Manfaat kelas amphibia 32

BAB III PENUTUP
Kesimpulan 33
Saran 33
Daftar pustaka
DAFTAR PUSTAKA


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 :  Rhinatrema bivittatum 7
Gambar 2 :Ichthyophis sp. 8
Gambar 3 :  Uraeotyphlus peters 8
Gambar 4 :scolecomorphus 9
Gambar 5 :Caecilia cf. Pachynema 10
Gambar 6 :Siren lacertian 12
Gambar 7 :Andrias japonicas 13
Gambar 8 :S. keyserlingii 13
Gambar 9 :Necturus maculosus 14
Gambar 10 :Ambystoma opacum 14
Gambar 11: Dicampetodon 15
Gambar 12 :A. means 16
Gambar 1 3:C. lusitanica 16
Gambar 1 4:Bolitoglossa 17
Gambar 1 5:Xenopus laevis 18
Gambar 16:Leiopelma archeyi 19
Gambar 17:Bombina bombina 19
Gambar 18:Alytes obstetricians 20
Gambar 19:Fejervarya cancrivora 21
Gambar 20:Rhinophrynus dorsalis 22
Gambar 21:Megophrys montana 23
Gambar 22:Pelodytes punctatus 23
Gambar 23:Pelobates fuscus 24
Gambar 24:Bufo calamita 25
Gambar 25:Hyla arborea 25
Gambar 26:Leiopelma hochstetteri 26
Gambar 27:Limnodynastes sp 26
Gambar 28:Pseudis sp 27
Gambar 29:Nasikabatrachus sahyadrensis 28
Gambar 30:Dendrobates auratus 28
Gambar 31:Tomato Frog (Dyscophus Antongilii) 29
Gambar 32:Common Frog (Rana temporaria) 29
Gambar 33:Mantella sp 30
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang           

 (QS. Al-A'raf [7]:133)
فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمُ الطُّوفَانَ وَالْجَرَادَ وَالْقُمَّلَ وَالضَّفَادِعَ وَالدَّمَ آيَاتٍ مُّفَصَّلَاتٍ فَاسْتَكْبَرُوا وَكَانُوا قَوْمًا مُّجْرِمِينَ 
Artinya:
Maka Kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa.

Amfibi adalah kelompok terkecil di antara vertebrata, dengan jumlah hanya 3.000 spesies. Seperti ikan dan reptilia, amfibi adalah hewan berdarah dingin. Ini berarti amfibi tidak dapat mengatur suhu badannya sendiri. Untuk itu, amfibi memerlukan matahari untuk menghangatkan badan. Awalnya amfibi mengawali hidup di perairan dan melakukan pernapasan menggunakan insang. Seiring dengan pertumbuhannya paru-paru dan kakinya berkembang dan amfibi pun dapat berjalan di atas daratan.
            Amfibi dijumpai diseluruh dunia kecuali di kutub. Mereka menempati sejumlah habitat yang berbeda-beda seperti hutan hujan, kolam, dan danau. Mereka juga ada di daerah berumput di lereng pegunungan tinggi, bahkan juga di gurun. Meskipun amfibi dewasa dapat bertahan hidup selama periode kemarau panjang, umumnya mereka membutuhkan tempat-tempat lembab seperti sungai dan kolam. Di wilayah hutan hujan tropis yang lembab, banyak katak dapat bertahan hidup tanpa memiliki sumber air tetap.
Sebagai hewan yang berdarah dingin, amfibi tidak aktif dalam kondisi dingin. Pada kondisi ini mereka melakukan hibernasi, biasanya dalam lumpur di dasar kolam. Musim kawin amfibi sering berlangsung kacau. Amfibi jantan dan betina berkumpul bersama dalam jumlah besar. Setelah membuahi telur, biasanya amfibi tidak lagi mempedulikan telurnya. Hanya sedikit jenis amfibi yang melindungi telur. Umumnya spesies amfibi kecil mengandalkan penyamaran atau melarikan diri saat terancam pemangsa. Ada pula amfibi yang mengandalkan kulit yang mencolok untuk menakuti musuh. Ada jenis amfibi yang mempunyai racun.
Katak beracun dari Amerika Selatan memiliki warna yang mencolok sebagai tanda bahaya pemangsanya. Racun katak sangat kuat ‘racun emas’ yang dimiliki kodok dart dari kolombia misalnya, dapat menewaskan sekitar 1.000 orang sekaligus. Kebanyakan orang kesulitan dalam membedakan anggota dari kelas amphibia yaitu antara katak dan kodok. Maka dari itulah kita perlu mengenal kelas amphibia lebih jauh lagi.

B.     Rumusan masalah
Melihat uraian diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
Apa yang dimaksud dengan amphibia ?
Apa ciri ciri dari amphibia?
Bagaimana klasifikasi dari kelas amphibiaApa ciri ciri dari amphibia?
Apa keunikan dari kelas amphibia?
Bagaimana pelestarian dari kelas amphibia?
Apa manfaat dari kelas amphibia?


C.    Tujuan
Adapun maksud dan tujuan makalah ini yaitu:

Mengetahui apa yang dimaksud dengan amphibia.
Mengetahui apa ciri ciri dari amphibia.
Mengetahui bagaimana klasifikasi dari kelas amphibia.
Mengetahui apa keunikan dari kelas amphibia.
Mengetahui bagaimana pelestarian dari kelas amphibia.
Mengetahui apa manfaat dari kelas amphibia.


BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian amphibi
Kata amphibi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu “Amphi” (rangkap) dan “bios” (hidup). Atau dapat diartikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) dengan kelembaban kulit yang tinggi, tidak tertutupi oleh rambut yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Karena itu amphibi diartikan sebagai hewan yang mempunyai dua bentuk kehidupan yaitu di darat dan di air. Pada umumnya, amphibia mempunyai siklus hidup awal di perairan dan siklus hidup kedua adalah di daratan. ( Zug, 1993)
Pada fase berudu amphibi hidup di perairan dan bernafas dengan insang. Pada fase ini berudu bergerak menggunakan ekor. Pada fase dewasa hidup di darat dan bernafas dengan paru-paru. Pada fase dewasa ini amphibi bergerak dengan kaki. Perubahan cara bernafas yang seiring dengan peralihan kehidupan dari perairan ke daratan menyebabkan hilangnya insang dan rangka insang lama kelamaan menghilang. Pada anura, tidak ditemukan leher sebagai mekanisme adaptasi terhadap hidup di dalam liang dan bergerak dengan cara melompat. (Zug, 1993)
Amphibia memiliki kelopak mata dan kelenjar air mata yang berkembang baik. Pada mata terdapat membrana nictitans yang berfungsi untuk melindungi mata dari debu, kekeringan dan kondisi lain yang menyebabkan kerusakan pada mata. Sistem syaraf mengalami modifikasi seiring dengan perubahan fase hidup. Otak depan menjadi lebih besar dan hemisphaerium cerebri terbagi sempurna. Pada cerebellum konvulasi hampir tidak berkembang. Pada fase dewasa mulai terbentuk kelenjar ludah yang menghasilkan bahan pelembab atau perekat. Walaupun demikian, tidak semua amphibi melalui siklus hidup dari kehidupan perairan ke daratan. Pada beberapa amphibi, misalnya anggota Plethodontidae, tetap tinggal dalam perairan dan tidak menjadi dewasa. Selama hidup tetap dalam fase berudu, bernafas dengan insang dan berkembang biak secara neotoni. Ada beberapa jenis amphibi lain yang sebagian hidupnya berada di daratan, tetapi pada waktu tertentu kembali ke air untuk berkembang biak. Tapi ada juga beberapa jenis yang hanya hidup di darat selama hidupnya. Pada kelompok ini tidak terdapat stadium larva dalam air. (Duellman and Trueb, 1986)
Amfibia mempunyai ciri-ciri umum sebagai berikut:
Ciri Umum Ada sekitar 3000 spcsies amphibia hidup di dunia, yang dikelompokkan dalam 3 golongan yaitu Anura (katak dan kodok). Caudata atau Urodela (salamander). dan gymnophiona Apoda (Cacciiia). Hanya ada sekitar 6O spesies Caccilia dan sekitar 200 jenis salamander, jadi sebagian besar bangsa amphibia terdiri atas katak dan kodok. Terminologi “amphibia” diterapkan pada anggota kelas 111i karena sebagian besar hewan menghabiskan tahap awal sildus kehidupannya di dalam air, dari bentuk larva berupa kecebong yang benafas dengan insang luar kemudian larva mengalami metamorfosis meniadi anak katak dengan alat pemafasan bempa paru-paru. Kehidupan . demikian ini tidak mutlak untuk semua amfhibi, ada; beberapa yang tidak pemah meninggalkan air dan yang lainnya ada yang tidak pernah masuk kedalam air pada tahap tertentu dari siklus kehidupannya. Ada Juga yang tidak punya paru-paru sampai dewasa dan benafas melalui kulit, karenanya kulit tersebut selaiu basah dan glandular Kelompok amphibia adalah Vertebrata yang hadir: pertama kali hidup di darat. Pada dasarnya mereka mcmiliki pentadaktil (lima ujung jari-jari kaki), meskipun Jumlah jari kakinya dapat saja berkurang. 

;Seperti ikan dan reptil, 'maka amfibi adalah  atau perubahan suhu tubuh bergantung pada suhu lingkungan. Pada kebanyakan amphibia meninggalkan telurnya dalam kolam dan di aliran-aliran air dan tidak seekorpun dapat berjalan di tanah. 
Ciri-ciri ampibi secara umum:

Penutup tubuhnya berupa kulit yang berlendir
Hewan berdarah dingin (poikiloterm)

Amfibi mengalami metamorfosis sempurna.
Hewan ‘berkaki empat’ (tetrapoda) dengan alat gerak berupa dua pasang kaki. Kaki amfibi memiliki selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya. Kaki ini berfungsi juga untuk melompat dan berenang.

Jantung amfibi terdiri atas tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik.

Alat pernafasan amfibi setelah dan sebelum bermetamorfosis berbeda. Saat masih larva (kecebong) alat pernapasannya berupa insang. Setelah dewasa bernafas dengan menggunakan paru-paru dan kulit. Kulit dan hidung amfibi mempunyai katup yang berfungsi mencegah air tersedot masuk ke dalam tubuh ketika menyelam.
Mata amfibi memiliki selaput tambahan yang disebut membrana niktitans. Selaput ini berguna saat menyelam.

Amfibi berkembang biak dengan bertelur dan pembuahan eksternal, yaitu betina melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya.

Sedangkan, ciri-ciri khusus dari amphibi yaitu:
Tubuh diselubungi kulit yang berlendir serta tidak mempunyai sisik

Merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm)
Mempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik

Mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang

Memiliki dua lubang hidung yang berhubungan dengan ruang mulut yang mempunyai klep untuk menahan air

Umumnya pada mulut terdapat gigi dan lidah sering kali dapat dikeluarkan

Matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membrana niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam

Pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidungnya mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam.

Berkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal).
Otak memiliki 10 pasang sarang krainal
Fertilisasi secara internal dan ekternal dan umumnya ovivar dengan stadium larva dalam air dan bermetamorfosis menjadi dewasa.


Klasifikasi dalam kelas amphibi
Adapun kedudukan amphibia dalam sistem klasifikasi yaitu:
Kerajaan    : Animalia
Filum         : Chordata
Subfilum   : Vertebrata
Superkelas : Tetrapoda
Kelas         : Amphibia
Anggota amphibia terdiri dari 4 ordo yaitu Apoda (Caecilia), Urodela (Salamander), dan Anura ( katak dan kodok), Proanura (telah punah)

1.      Ordo Caecilia( Gymnophiona)
Ordo ini mempunyai anggota yang ciri umumnya adalah tidak mempunyai kaki sehingga disebut Apoda. Tubuh menyerupai cacing (gilig), bersegmen, tidak bertungkai, dan ekor mereduksi. Hewan ini mempunyai kulit yang kompak, mata tereduksi, tertutup oleh kulit atau tulang, retina pada beberapa spesies berfungsi sebagai fotoreseptor.
Di bagian anterior terdapat tentakel yang fungsinya sebagai organ sensory. Kelompok ini menunjukkan 2 bentuk dalam daur hidupnya. Pada fase larva hidup dalam air dan bernafas dengan insang. Pada fase dewasa insang mengalami reduksi, dan biasanya ditemukan di dalam tanah atau di lingkungan akuatik. Fertilisasi pada Caecilia terjadi secara internal. ( Webb et.al, 1981)
Ordo Caecilia mempunyai 5 famili yaitu Rhinatrematidae, Ichtyopiidae, Uraeotyphilidae, Scolecomorphiidae, dan Caecilidae. ( Webb et.al, 1981)

Rhinatrematidae
Ciri-ciri : Memiliki ekor, dan mulut tidak tersembunyi di bagian bawah kepala. Mereka bertelur di rongga dalam tanah. Larva memiliki insang eksternal, dan tinggal di seepages sampai mereka metamorfosa.




Gambar 1 : Rhinatrema bivittatum
Sumber   : biologyeducationsite
Habitat dan penyebaran : Di tanah yang lembab dan sampah daun. Tersebar di Asia Tenggara, tidak menyeberangi garis Wallace

Ichtyopiidae
Ciri-ciri :
Seperti cacing, kulit lembab yang muncul sempit tersegmentasi.
Mata kecil, ditutupi dengan kulit, dan persepsi visual mereka terbatas untuk menentukan antara terang dan gelap.
Mampu mengambil oksigen baik melalui kulit dan paru-paru.
Memiliki ekor pendek, dan kloaka (pembukaan reproductory dan usus umum) dekat dengan ujung tubuh.
Dua tentakel sensor kecil yang hadir di kepala yang mungkin membantu dalam menemukan sumber makanan.


Gambar 2:Ichthyophis sp.
Sumber : biologyeducationsite
 Habitat dan penyebaran : Di tanah yang lembab dan sampah daun. Terbentang dari Florida dan utara Mexico sampai selatan
Keunikan : Mampu mengambil oksigen baik melalui kulit dan paru-paru.

 Uraeotyphilidae
Ciri-ciri : Berukuran relatif kecil mulai dari 23 cm  sampai 30 sentimeter panjangnya. Memiliki ekor dan tengkorak memiliki struktur yang relatif kompleks. Mulut yang tersembunyi di bawah moncong.

Gambar 3:Uraeotyphlus peters
Sumber: biologyeducationsite
Habitat dan penyebaran : Di tanah hutan hujan tropis. tersebar di wilayah pegunungan di Jawa.
Scolecomorphiidae
Ciri-ciri : Mata melekat pada dasar sepasang tentakel di bawah moncong. Hanya memiliki annuli primer, bersegmen.

Gambar 4:scolecomorphus
Sumber: biologyeducationsite
Keunikan : Tidak memiliki stapes tulang di telinga tengah.
Habitat dan Penyebaran : Berada di bawah tanah. Tersebar di Florida dan Mexico Utara.
Caecilidae.
Ciri-ciri : Tubuh menyerupai cacing, dan ada pula spesies yang lebih besar dengan panjang sampai menyerupai ular. Ekor pendek dan kloaka dekat akhir tubuh. Kulit halus dan biasanya gelap-matte, tetapi beberapa spesies memiliki kulit berwarna-warni. Mata kecil tertutup oleh kulit untuk perlindungan.


Gambar 5: Caecilia cf. Pachynema
Sumber:biologyeducationsite
Habitat : Kebanyakan tinggal dan bersembunyi dalam tanah.
Famili yang ada di indonesia adalah Ichtyopiidae. Anggota famili ini mempunyai ciri-ciri tubuh yang bersisik, ekornya pendek, mata relatif berkembang. Reproduksi dengan oviparous. Larva berenang bebas di air dengan tiga pasang insang yang bercabang yang segera hilang walaupun membutuhkan waktu yang lama di air sebelum metamorphosis. Anggota famili ini yang ditemukan di indonesia adalah Ichtyophis sp., yaitu di propinsi DIY.

2.      Ordo Urodela (Caudata)
Ordo ini mempunyai ciri Tubuh terbagi atas kepala,badan,ekor, punya tulang leher  yang terdiri dari satu ruas
Kaki depan dan belakang memiliki ukuran yang sama 

Luas tulang vertebrae  sekitar 30-100 ruas
Paru-paru tidak sama  dimana kiri lebih kecil daripada yang kanan.
Insang luar dapat menjadi insang dalam.
Ada yang selamanya berinsang, disebut Pedogenesis, ada juga
insang yang berkembang sampai dewasa (Salamander).
Kulitnya tipis dan selalu berair serta memiliki bentuk seperti cecak.
Mengalami metamorphosis.
Hewan ini di Indonesia tidak ada.
Tidak bersuara karena laringnya kurang berkembang.

Mata berukuran kecil dan tidak berfungsi.
Fertilisasi terjadi secara eksternal dan internal.
Reproduksi ovipar atau ovovivipar.
Tidak ada organ tentakular dan tympanum.
Contoh hewan Ordo Urodela:Crptobranchoidea, Salamandroidea dan Sinenoidea.

Caudata atau Urodela mempunyai anggota sekitar 350 spesies, tersebar terbatas di belahan bumi utara; Amerika Utara, Amerika Tengah, Asia Tengah (Cina, Jepang) dan Eropa. Bentuk tubuh setiap anggota Salamander sangat berbeda, sehingga mudah untuk mengidentifikasi. Kebanyakan family-family dari urodela terdapat di amerika dan tidak terdapat di Indonesia. Hidup di darat akan tetapi tidak dapat lepas dari air.

 Pola persebarannya meliputi wilayah Amerika Utara, Asia Tengah, Jepang dan Eropa.  Urodella mempunyai 3 sub ordo yaitu Sirenidea, Cryptobranchoidea dan Salamandroidea. Sub ordo Sirenidae hanya memiliki 1 famili yaitu Sirenidae, sedangkan sub ordo Cryptobranchoidea memiliki 2 famili yaitu Cryptobranchidae dan Hynobiidae. Sub ordo Salamandroidea memiliki 7 famili yaitu Amphiumidae, Plethodontidae, Rhyacotritoniade, Proteidae, Ambystomatidae, Dicamptodontidae dan Salamandridae. ( Pough et. al., 1998)

Sub ordo dari Urodela
Subordo Sirenidea
Famili Sirenidea
Contoh hewan, yaitu, Siren lacertian,
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Amphibia
Ordo                : Caudata
Familia            : Sirenidae
Genus              : Siren
Spesies            : Siren lacertian


Gambar 6: Siren lacertian
Sumber: academia edu

Famili Cryptobranchidae
Hidup di air yang mengalir
Mengalami metamorphosis sempurna
Mempunyai empat jari di kaki depan dan lima jari di kaki belakang
Makanannya hewan Invertebrata seperti jenis crustase atau binatang air yang kecil
Contoh: Andrias japonicas (Kadal raksasa)

Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Amphibia
Ordo                : Caudata
Familia            : cryptobrancidae


Genus              : Andrias
Spesies            : Andrias japonicas



Gambar 7: Andrias japonicas
Sumber : ademia edu
Famili Hynobiidae
Contohnya Salamendrella keyserlingi. 
Kingdom:Animalia
Phylum:Chordata
Class:Amphibia
Subclass:Lissamphibia
Order:Caudata
Family:Hynobiidae
Genus:Salamandrella
Species:S. keyserlingii

Contoh gamabar:

Gambar 8: S. keyserlingii
Sumber: ademia edu
 Famili Proteidae
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Amphibia
Order: Caudata
Suborder: Salamandroidea
Family: Proteidae
Genus: Necturus
Species: Necturus maculosus


Gambar 9: Necturus maculosus
Sumber: academia edu
Famili Ambystomatidae
Contohnya Ambystoma opacum.
Kingdom    : Animalia
Phylum      : Vertebrata
Class          : Amphibi
Ordo          : Urodela
Family      : Sirenidea
Genus        : Ambystoma
Spesies        : Ambystoma opacum


Gambar 10: Ambystoma opacum
Sumber: academia edu

Famili Dicampetodontidae

Kingdom    : Animalia
Phylum      : Vertebrata
Class          : Amphibi
Ordo          : Urodela
Family      : Dicampetodontidae
Genus        : Dicampetodon
Spesies        : Dicampetodon


Gambar 11:Dicampetodon
Sumber: academia edu
Famili Amphiumidae

Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Amphibia
Order: Caudata
Family: Amphiumidae
Genus: Amphiuma
Species: A. means
Contoh gambar:


Gambar 12:A. means
Sumber: academia edu
Famili Salamandridae
Kingdom:Animalia
Phylum:Chordata
Class:Amphibia
Order:Caudata
Family:Salamandridae
Genus:Chioglossa
Species:C. lusitanica
Contoh gambar:

Gambar 13:C. lusitanica
Sumber: academia edu
Famili Plethodontidae

Kingdom:Animalia
Phylum:Chordata
Class:Amphibia
Order:Urodela
Family:Plethodontidae
Genus:Bolitoglossa
Species:Bolitoglossa

Gambar 14:Bolitoglossa
Sumber:academia edu


3.      Ordo Anura
Nama anura mempunyai arti tidak memiliki ekor. Seperti namanya, anggota ordo ini mempunyai ciri umum tidak mempunyai ekor, kepala bersatu dengan badan, tidak mempunyai leher dan tungkai berkembang baik. Tungkai belakang lebih besar daripada tungkai depan. Hal ini mendukung pergerakannya yaitu dengan melompat. Pada beberapa famili terdapat selaput diantara jari-jarinya.
Membrana tympanum terletak di permukaan kulit dengan ukuran yang cukup besar dan terletak di belakang mata. Kelopak mata dapat digerakkan. Mata berukuran besar dan berkembang dengan baik. Fertilisasi secara eksternal dan prosesnya dilakukan di perairan yang tenang dan dangkal. (Duellman and Trueb, 1986)

Ordo Anura dibagi menjadi beberapa famili, yaitu:

Ascaphidae
Ciri-ciri :
Memiliki kaki berbentuk cakar yang digunakan untuk merobek makanannya.
Xenopus berbentuk bulat, seperti telur dan memiliki kulit yang sangat licin.
Selalu berganti kulit pada setiap musim. Mempunyai waktu hidup sekitar 5-15 tahun.
Jantan dan betina dapat di bedakan berdasarkan bentuk. Bentuk xenopus jantan biasanya sekitar 20% lebih kecil dari xenopus betina, dengan tubuh dan kaki agak langsing. Xenopus betina lebih gemuk dengan tonjolan di atas belakang kaki, karena tonjolan itu merupakan tempat telur.

Gambar 15: Xenopus laevis
Sumber:biologyeducationsite
Leiopelmatidae,
Ciri-ciri :Katak kecil dengan moncong-lubang panjang sampai dengan 31 mm untuk laki-laki, 37 mm untuk perempuan.
Bervariasi dalam warna dari kebanyakan hijau untuk campuran hijau dan coklat untuk sebagian besar coklat.


Gambar16: Leiopelma archeyi
Sumber:biologyeducationsite
Keunikan : Siklus hidupnya yang tidak melalui fase kecebong.
Habitat  : Spesies ini sepenuhnya terestrial, hidup dan berkembang biak di bawah vegetasi lembab di hutan asli.
Bombinatoridae
Ciri-ciri :
Tubuh gemuk dengan kepala datar yang lebih lebar daripada panjang.
Kelenjar punggung tersebut diatur dalam pola longitudinal sepanjang belakang, atau bisa tidak ada.

Gambar 17 : Bombina bombina
Sumber:biologyeducationsite
Habitat :
Di temukan dalam berbagai habitat Mediterania, dari daerah terbuka, pasir pantai,, rumput tanaman dan hutan. Berlimpah di daerah dengan vegetasi yang jarang di dekat badan air, kadang-kadang ditemukan di air payau.

Discoglossidae
Ciri-ciri : Katak kecil gempal dengan kepala relatif besar. Alytes dewasa dari kedua jenis kelamin mendapatkan sebuah-lubang moncong panjang sekitar 55 mm. Mata yang besar dan memiliki murid celah berbentuk vertikal. Kulit berkutil, dan deretan besar, kutil sering kemerahan memanjang dari tympanum ke daerah pinggang. Warna bervariasi dari titik-titik hitam kecil, titik berwarna coklat sampai bintik zaitun atau hijau. bawah adalah putih kotor, dan tenggorokan dan dada sering terlihat dengan abu-abu.


Gambar 18: Alytes obstetricians
Sumber:biologyeducationsite
Keunikan : Katak ini sangat terkenal dengan perilaku induknya. Katak jantan melampirkan massa telur dan membawa sampai telur menetas, pada titik ini jantan mengeluarkan berudu ke dalam badan air. Betina yang dapat memproduksi hingga empat cengkeraman telur per musim kawin.
Habitat : Terdapat di delapan negara Eropa: Portugal, Spanyol, Perancis, Belgia, Belanda, Luksemburg, Jerman dan Swiss.

Pipidae
Ciri-ciri : Memiliki modifikasi morfologi, kaki benar-benar berselaput, tubuh diratakan, dan memiliki garis rusuk sistem. Selain itu, Pipidae memiliki telinga yang dimodifikasi untuk memproduksi dan menerima suara bawah air. Tidak memiliki lidah atau pita suara, bukannya memiliki batang kurus dalam laring yang membantu menghasilkan suara. Lebar tubuh berkisar 4-19 sentimeter (1,6-7,5 dalam) panjangnya tubuh.


Gambar 19: Fejervarya cancrivora
Sumber:biologyeducationsite
Habitat : Di perairan, ditemukan di daerah tropis Amerika Selatan (genus Pipa) dan sub-Sahara Afrika (empat marga lainnya)

Rhinophrynidae
Ciri-ciri : Panjang tubuh sampai 8 cm (3.1 in), dan biasanya memiliki bintik-bintik merah pada tubuh gembung dengan sebuah garis merah di sepanjang pusat punggungnya. Memiliki kaki yang pendek, dan kepala kecil runcin. kaki memiliki horny, kaki pendek dan kuat. Mata relatif kecil, dan tympanum tidak terlihat.


Gambar 20 :Rhinophrynus dorsalis
Sumber:biologyeducationsite
Habitat : Sebagian besar hidupnya di bawah tanah. Bersembunyi dalam tanah lunak.
Keunikan : Katak ini membenamkan lidahnya langsung keluar dari depan mulut, bukannya membalik keluar, seperti pada katak lain.

Megophryidae
Ciri-ciri :
Bertubuh pendek agak gendut.
Kepala besar dengan runcingan kulit di atas kedua mata dan di ujung moncong. Sepasang runcingan kulit yang lain, yang lebih kecil, terdapat di ujung-ujung rahang.

Katak jantan lebih kecil daripada betinanya.
Dorsal (bagian punggung) berkulit halus.
Ventral (sisi bawah tubuh) abu-abu keputihan, dengan bintil-bintil agak kasar.
Selaput renang di kaki sangat pendek.


Gambar 21:Megophrys montana
Sumber:biologyeducationsite
Habitat : Penyamaran yang sempurna dari warna dan bentuk tubuh katak ini di lantai hutan, menyebabkan bangkong bertanduk sulit dikenali di siang hari. Katak ini kerap bersembunyi di bawah serasah hutan, dan baru pada malam hari aktif menjelajahi lantai hutan hingga ke pinggiran sungai.

Keunikan : Berudu katak bertanduk memiliki mulut serupa corong, biasanya ditemukan di bagian sungai yang menggenang atau yang kurang berarus.
Pelodytidae
Ciri-ciri : Berbintik hijau banyak dan tidak bau, seperti katak bawang putih .

Gambar 22: Pelodytes punctatus
Sumber:biologyeducationsite
Habitat : Hidup di tempat yang lembab, Mereka terlikat seperti malam hari, namun dalam beberapa waktu siang hari juga terlihat.

Pelobatidae
Ciri-ciri : Ukuran tubuh sampai dengan 10 cm (3,9 in) panjangnya, yang sering menarik perhatian dengan warnanya yang menarik. Berwarna fossorial dan menggali pasir sebagai tempat untuk bersembunyi. Memiliki tonjolan mengeras di kaki mereka untuk membantu dalam menggali. Akan muncul dari tanah pada saat hujan dan berkembang biak di kolam.


Gambar 23:Pelobates fuscus
Sumber:biologyeducationsite
Habitat : Semua spesies dari keluarga ini memiliki hidup bebas di air.
Keunikan : Dikenal sebagai Katak Bawang putih, karena ketika merasa terancam, katak ini mengeluarkan suara yang sangat keras dan dapat mengeluarkan sekresi beracun yang berbau bawang putih, oleh karena itu katak ini disebut juga sebagai “katak bawang putih”.

Bufonidae
Ciri-ciri : Kulit kasar dan berbintil, terdapat kelenjar paratoid di belakang tympanum dan terdapat pematang di kepala. Mempunyai tipe gelang bahu arciferal. Sacral diapophisis melebar. Mempunyai mulut yang lebar akan tetapi tidak memiliki gigi. Tungkai belakang lebih panjang dari pada tungkai depan dan jari-jari tidak mempunyai selaput. Fertilisasi berlangsung secara eksternal.


Gambar 24: Bufo calamita
Sumber:biologyeducationsite
Habitat : Mendiami berbagai lingkungan, dari daerah kering ke hutan hujan.
Hylidae
Ciri-ciri : Hidup arboreal, mata menghadap ke depan dan bantalan perekat pada jari tangan dan kaki. Kebanyakan memakan serangga dan invertebrate lainnya, tetapi beberapa spesies yang lebih besar dapat memakan vertebrata.

Gambar 25:Hyla arborea
Sumber:biologyeducationsite
Habitat : Habitat di pepohonan Spesies lain bertelur pada daun menjorok vegetasi air, yang memungkinkan kecebong untuk jatuh ke kolam saat mereka menetas.
Leiopelmatidae
Ciri-ciri : Ukuran tubuh sangat kecil, hanya 5 cm (2.0 in) panjangnya.


Gambar26: Leiopelma hochstetteri
Sumber:biologyeducationsite
Habitat : Sebagian besar spesies bertelur di dalam tanah lembab, biasanya di bawah batu atau vegetasi. Setelah menetas dari kecebong sarang di belakang laki-laki, semua tanpa perlu berdiri atau air mengalir.
Myobatrachidae
Ciri-ciri : panjang dari 1,5 cm (0,59 in), untuk katak terbesar kedua di Australia, Giant Barred (Mixophyes iteratus), panjangnya 12 cm (4.7 in). Tidak ada spesies arboreal, dan ditemukan di Australia dan New Guinea 

Gambar 27:Limnodynastes sp
Sumber:biologyeducationsite
Pseudidae
Ciri-ciri : Mata menonjol, hindlimbs kuat, dan kaki berselaput sepenuhnya. kecebong raksasa yang bisa mencapai hingga 26 cm (sekitar 10 inci).


Gambar 28: Pseudis sp
Sumber:biologyeducationsite
Habitat : Banyak ditemukan di kolam
Sooglossidae
Ciri-ciri : Ukuran panjang tubuh sekitar 4 sentimeter, bersembunyi di bawah daun-daun jatuh atau di celah-celah batu.

Gambar 29:Nasikabatrachus sahyadrensis
Sumber:biologyeducationsite
Habitat : Bertelur di tanah lembab, bukan di air.
Dendrobatidae
Ciri-ciri : Ukuran panjang tubuh dewasa 1,5 cm (0,59 in), meskipun sedikit yang sampai dengan 6 cm (2.4 in) panjangnya. Berat sekitar 2 gram, tergantung pada ukuran katak. Kebanyakan katak panah beracun berwarna cerah, menampilkan aposematic pola. Pewarnaan cerah mereka dikaitkan dengan toksisitas dan tingkat alkaloid.


Gambar 30: Dendrobates auratus
Sumber:biologyeducationsite
Habitat : Di tempat-tempat lembab, termasuk pada daun, pada tanaman, antara akar terbuka, dan di tempat lain.
Microhylidae

Gambar 31:Tomato Frog (Dyscophus Antongilii)
Sumber:biologyeducationsite
Habitat : Kodok ini menghuni di dataran rendah di barat-laut Madagaskar. Dan hidup di rawa dan kubangan air yang dangkal.

Keunikan : Kodok ini dapat merubah warnanya sebagai suatu mekanisme peringatan melawan musuhnya. Ketika terancam, Kodok ini memompa badannya. Dan jika si pemangsa melahapnya ke dalam mulut, kulit si Kodok akan mengeluarkan suatu enzim keputih-putihan yang akan merekat di mulut dan gigi pemangsa, menjadikan pemangsa itu risih dan gatal, kemudian melepaskan Kodok dari mulutnya. Zat lengket itu akan menempel terus di mulut pemangsa, dan berisi suatu toksin yang dapat menyebabkan reaksi alergi yang berbahaya.

Ranidae
 Ciri-ciri : Bentuk tubuhnya relatif ramping. Tungkai relatif panjang dan diantara jari-jarinya terdapat selaput untuk membantu berenang. Kulit halus, licin dan ada beberapa yang berbintil. Gelang bahu bertipe firmisternal. Pada kepala tidak ada pematang seperti pada Bufo. Mulut lebar dan terdapat gigi seperti parut di bagian maxillanya.


Gambar 32: Common Frog (Rana temporaria)
Sumber:biologyeducationsite
Rachoporidae
Ciri-ciri : Memilki ukuran, dari 1,5 cm (0,59 in) sampai 12 cm (4.7 in) Seperti katak arboreal lain, memiliki disc kaki. Katak ini memiliki anyaman luas antara tangan dan kaki, yang memungkinkan mereka untuk melayang di udara.


Gambar 33:Mantella sp
Sumber:biologyeducationsite
Habitat : Sebagian besar hidup di pohon.

Cara Pelestarian Amphibia
 sebuah program pengembangbiakan amfibi yang merupakan salah satu usaha penyelamatan yang dilakukan para herpetologists di seluruh dunia. Robin Moore, pakar amfibi pada lembaga pelestarian internasional mengatakan kalau jumlah amfibi memang mengalami penurunan. Banyak spesies berkurang dan diperkirakan punah. Amfibi adalah binatang yang jumlahnya mengalami penurunan sangat cepat. Dan menurut Robin Moore program pengembangbiakan adalah cara yang tepat untuk memperlambat kepunahan itu. Program ini dianggap suatu cara untuk menghindari kepunahan secara langsung. Program pengembangbiakan amfibi yang dilakukan di rumah rumah di Madagaskar itu dimulai dengan 30 katak dari kawasan Andasiben. Tapi tentu saja tidak akan berhenti disitu, masih ada rencana meningkatkan jumlahnya dan akhirnya mengembangbiakkan spesies yang terancam punah itu. Kuncinya adalah menggabungkan program seperti ini dengan program di lapangan untuk memastikan habitat amfibi itu dilindungi dan idenya adalah untuk mengembalikan spesies itu ke alam bebas.
Kleopfer  mengatakan, tampaknya orang tidak menyadari pentingnya amfibi dan perannya dalam ekosistem.  Katak katak itu memakan serangga dan katak katak itu adalah makanan binatang lain. Mereka membantu menyuburkan tanah ketika berada di lingkungan sekitarnya. Jadi ada hubungan timbal balik. Pada pertengahan musim dingin tidak ditemukan katak atau kadal. Tapi hanya dengan dua jam berkendara ke arah Selatan di Virginia, John Kleopfer menemukan banyak telur kadal di genangan air di dekat jalan. Di dekatnya, ada banyak kecebong yang kemungkinan akan menjadi katak hijau atau katak kayu yang berenang di sekitar air berlumpur itu. Sebuah pemandangan yang menjanjikan bagi peneliti perlindungan amfibi. Sayangnya, di bagian lain Amerika dan juga di negara negara lain, dunia fauna katak sangat bermasalah dan oleh karena sebab inilah pusat pengembangbiakan seperti yang ada di Madagaskar sangat penting dan dapat mencegah mahluk mahluk penting itu dari kepunahan.


Manfaat kelas amphibia
Adapun relasi manusia dengan katak adalah sebagai berikut:
a.        Digunakan untuk pengobatan khususnya di negara Cina
b.        Dijadikan bahan kosmetik
c.        Dijadikan sebagai bahan penelitian ilmu pengetahuan
d.       Digunakan sebagai umpan ikan
e.        Salah satu kelas amphibi yaitu Bufo melanosticus sebagai alat tes kehamilan
f.         Digunakan sebagai bahan makanan
g.        Dijadikan hewan peliharaan

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kata amphibi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu “Amphi” (rangkap) dan “bios” (hidup). Atau dapat diartikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) dengan kelembaban kulit yang tinggi, tidak tertutupi oleh rambut yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Karena itu amphibi diartikan sebagai hewan yang mempunyai dua bentuk kehidupan yaitu di darat dan di air. Pada umumnya, amphibia mempunyai siklus hidup awal di perairan dan siklus hidup kedua adalah di daratan. ( Zug, 1993)
Ciri-ciri ampibi secara umum:
Penutup tubuhnya berupa kulit yang berlendir
Hewan berdarah dingin (poikiloterm)
Amfibi mengalami metamorfosis sempurna.
Hewan ‘berkaki empat’ (tetrapoda) dengan alat gerak berupa dua pasang kaki. Kaki amfibi memiliki selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya. Kaki ini berfungsi juga untuk melompat dan berenang.
Jantung amfibi terdiri atas tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik.
Alat pernafasan amfibi setelah dan sebelum bermetamorfosis berbeda. Saat masih larva (kecebong) alat pernapasannya berupa insang. Setelah dewasa bernafas dengan menggunakan paru-paru dan kulit. Kulit dan hidung amfibi mempunyai katup yang berfungsi mencegah air tersedot masuk ke dalam tubuh ketika menyelam.
Mata amfibi memiliki selaput tambahan yang disebut membrana niktitans. Selaput ini berguna saat menyelam.
Amfibi berkembang biak dengan bertelur dan pembuahan eksternal, yaitu betina melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya.
Anggota amphibia terdiri dari 4 ordo yaitu Apoda (Caecilia), Urodela (Salamander), dan Anura ( katak dan kodok), Proanura (telah punah)
Salah satu keunikan amphibia yaitu KatakAlytes obstetricians ini sangat terkenal dengan perilaku induknya. Katak jantan melampirkan massa telur dan membawa sampai telur menetas, pada titik ini jantan mengeluarkan berudu ke dalam badan air. Betina yang dapat memproduksi hingga empat cengkeraman telur per musim kawin.
ada sebuah program pengembangbiakan amfibi yang merupakan salah satu usaha penyelamatan yang dilakukan para herpetologists di seluruh dunia. Robin Moore, pakar amfibi pada lembaga pelestarian internasional mengatakan kalau jumlah amfibi memang mengalami penurunan. Banyak spesies berkurang dan diperkirakan punah. Amfibi adalah binatang yang jumlahnya mengalami penurunan sangat cepat. Dan menurut Robin Moore program pengembangbiakan adalah cara yang tepat untuk memperlambat kepunahan itu. Program ini dianggap suatu cara untuk menghindari kepunahan secara langsung. Program pengembangbiakan amfibi yang dilakukan di rumah rumah di Madagaskar itu dimulai dengan 30 katak dari kawasan Andasiben. Tapi tentu saja tidak akan berhenti disitu, masih ada rencana meningkatkan jumlahnya dan akhirnya mengembangbiakkan spesies yang terancam punah itu. Kuncinya adalah menggabungkan program seperti ini dengan program di lapangan untuk memastikan habitat amfibi itu dilindungi dan idenya adalah untuk mengembalikan spesies itu ke alam bebas.Staff dari Departemen Perikanan Virginia bernama  John Kleopfer membantu melacak populasi amfibi di daerah satwa liar Mattaponi sebagai bagian dari program pemantauan nasional. John mengatakan para pejabat suaka pertama kali mengamati pengurangan jumlah amfibi itu  pada tahun 1970-an. Tapi baru pada pertengahan tahun 1990-an,  jamur Chytrid berhasil dilacak sebagai penyebab musnahnya amfibi secara besar-besaran. Scott Boisvert adalah siswa berusia 18 yang mempelajari jamur chytrid yang menyebabkan musnahnya amfibi secara besar besaran itu. Jamur ini bergerak seperti awan yang mematikan melewati Panama dan Amerika Tengah. Seorang peneliti mampu memetakan waktu jamur itu muncul dan akibatnya pada katak katak di daerah itu.Kleopfer juga mengatakan, tampaknya orang tidak menyadari pentingnya amfibi dan perannya dalam ekosistem.  Katak katak itu memakan serangga dan katak katak itu adalah makanan binatang lain. Mereka membantu menyuburkan tanah ketika berada di lingkungan sekitarnya. Jadi ada hubungan timbal balik. Pada pertengahan musim dingin tidak ditemukan katak atau kadal. Tapi hanya dengan dua jam berkendara ke arah Selatan di Virginia, John Kleopfer menemukan banyak telur kadal di genangan air di dekat jalan. Di dekatnya, ada banyak kecebong yang kemungkinan akan menjadi katak hijau atau katak kayu yang berenang di sekitar air berlumpur itu. Sebuah pemandangan yang menjanjikan bagi peneliti perlindungan amfibi. Sayangnya, di bagian lain Amerika dan juga di negara negara lain, dunia fauna katak sangat bermasalah dan oleh karena sebab inilah pusat pengembangbiakan seperti yang ada di Madagaskar sangat penting dan dapat mencegah mahluk mahluk penting itu dari kepunahan.
Manfaat kelas amphibia
Adapun relasi manusia dengan katak adalah sebagai berikut:
a.        Digunakan untuk pengobatan khususnya di negara Cina
b.        Dijadikan bahan kosmetik
c.        Dijadikan sebagai bahan penelitian ilmu pengetahuan
d.       Digunakan sebagai umpan ikan
e.     Salah satu kelas amphibi yaitu Bufo melanosticus sebagai alat tes kehamilan
f.         Digunakan sebagai bahan makanan
g.        Dijadikan hewan peliharaan

saran
Dalam penyusunan makalah tentunya masih terdapat kekeliruan dan kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari bapak/ibu dosen dan rekan-rekan mahasiswa yang membangun sangat kami harapkan, guna mengevaluasi diri kami agar penyusunan makalah selanjutnya lebih baik lagi.





DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Reece Mitchel. 2003. BiologiI Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: 
PenerbitErlanggga.
Sudjadi, Bagod. 2007. Biologi Sains Dalam Kehidupan. Surabaya: PT 
Yudistira.
Sukiya. 2001. Biologi Vertebrata. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Titis Adhiaramanti dan Sukiya, M.2016.sikeanekaragaman anggota ordo anura di lingkungan universitas negeri yogyakarta: 62 Journal Biologi Vol5 No 6;Universitas Negeri Yogyakarta

ANAK KELAS DIALYPETALAE

MAKALAH ANAK KELAS DIALYPETALAE Makalah Ini Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah botani tumbuhan tinggi Dosen Pengampu: Dr.Achyani...