Analisis Kompetensi Dimensi Domain Kognitif dan Psikomotorik Revisi Taksonomi Bloom

MAKALAH 
Analisis Kompetensi Dimensi Domain Kognitif dan Psikomotorik Revisi Taksonomi Bloom
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Proses dan Remedial Hasil Pembelajaran Biologi 
Dosen Pengampu:Dr. Agus Sujarwanta, M. Pd., Dra. Hra. Mulyani M.T.A., dan Triana Asih, M.Pd




Disusun oleh:
Kelompok 3
Dian indriyani (17320007)
Febri hartono (17320009)
Lutfi aziz  (17320012)
Reka novela (17320033)
Sri wahyuningsih (17320018)
Titik ambar wati  (17320019)
Via anggun novita (15320068)
Yeni afrestia (17320020)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
Maret 2019

KATA PENGANTAR 

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT karean atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalahEvaluasi Proses Dan Remedial Hasil Pembelajaran Biologi  yang berjudul“Analisis Kompetensi Dimensi Domain Kognitif dan Psikomotorik Revisi Taksonomi Bloom”. Makalah ini disusun untuk memenuhui mata kuliah Evaluasi Proses dan Remedial Hasil Pembelajaran Biologi.
Ucapan terimakasih kepada Tim Dosen mata kuliah evaluasi proses dan remedial hasil pembelajaran biologi, teman-teman dan semua pihak yang telah terlibat dan memberikan bantuan dalam bentuk moril maupun materil dalam proses penyusunan makalah ini sehingga dapat diselesaikan tepat waktu.
Demikian yang dapat disampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kesalahan dalam menyusun makalah ini.Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat kami perbaiki kedepannya.
Metro, 24 Maret 2019


Penyusun






DAFTAR ISI
COVER i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 1
Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
Pengertian Taksonomi Bloom 2
Revisi Taksonomi Bloom Domain Kognitif 4
Taksonomi Pendidikan Oleh Bloom (Sebelum Revisi) 5
Taksonomi Pendidikan Bloom Edisi Revisi 7
Revisi Taksonomi Bloom Domain Psikomotorik 11
Kisi-kisi dan Contoh Soal Kognitif Dan Psikomotorik 15
BAB III PENUTUP 16
Kesimpulan 16
Saran 16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada makalah ini dibahas taksonomi pada ranah kognitif yang dikenal dengan nama taksonomi Bloom yang dikemukakan oleh Benjamin Bloom. Taksonomi Bloom sendiri merupakan taksonomi yang menggambarkan aktivitas dan tingkah laku baik berasal dari keterampilan berpikir tingkat rendah (LOTS) hingga keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS). LOTS terdiri dari tahapan mengingat (C1) dan memahami (C2).Adapun HOTS berupa tahapan aplikasi (C3), analisis (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6). Kegiatan yang dirancang guru pada proses pembelajaran dapat diarahkan ke mana proses kcterampilan berpikir yang harus dicapai olch siswa. Menurut Bloom, BS (1956), taksonomi Bloom dapat dilihat pada kata kcrja yang tergolong dalam tiap tahap mulai dari C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 ( menerapkan atau aplikasi), C4 (menganalisis), C5 (mensintesis), dan C6 (mengcvaluasi). 
Daftar proses kognitifnya disusun dari yang paling sederhana, mengingat informasi, sampai yang paling rumit, yaitu evaluasi tentang gagasan yang bemilai dan berharga.Pada tahun 1999, Dr. Lorin Anderson, seorang mantan siswa Bloom, dan rekan kerjanya menerbitkan satu versi Taksonomi Bloom edisi revisi yang menjangkau faktor yang lebih luas yang memengaruhi proses belajar mengajar. Taksonomi edisi revisi ini mencoba untuk mengoreksi sebagian kekurangan yang ditemukan dalam taksonomi yang asli.taksonomi edisi revisi ini membedakan antara mengetahui apa (isi pemikiran) dan mengetahui bagaimana (prosedurprosedur yang digunakan dalam memecahkan permasalahan). 
Rumusan Masalah
Apakah yang dimaksud dengan taksonomi bloom ?
Bagaimanakah revisi taksonomi bloom domain kognitif?
Bagaimanakah revisi taksonomi bloom domain psikomotorik ?
Bagaimanakah kisi-kisi dan contoh soal kognitif dan psikomotorik ?
Tujuan
Dapat mengetahui yang dimaksud dengan taksonomi bloom.
Dapat mengetahui revisi taksonomi bloom domain kognitif.
Dapat mengetahui revisi taksonomi bloom psikomotorik.
Dapat mengetahui kisi-kisi dan contoh soal kognitif dan psikomotorik.

BAB II
PEMBAHASAN
Kajian Al-Qur’an
Surah al-mujadiah ayat 11


Artinya : 
Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu, “berlapang-lapanglah dalam majelis,” maka lapangkanlah, niscaya allah akan memberi  kelapangan untukmu . dan apabila dikatakan, ‘’berdirilah kamu,’’ maka berdirilah, niscaya allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Pengertian Taksonomi Bloom
Taksonomi berasal dari bahasa Yunani taxis yang berarti pengaturan dan nomos yang berarti ilmu pengetahuan. Taksonomi adalah sistem klasifikasi.Taksonomi berarti klasifikasi berhierarki dari sesuatu atau prinsip yang mendasari klasifikasi atau juga dapat berarti ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi. Taksonomi merupakan suatu tipe sistem klasifikasai yang berdasarkan data penelitian ilmiah mengenai hal-hal yang digolongkan-golongkan dalam  sistematika itu.
Konsep Taksonomi Bloom dikembangkan pada tahun 1956 oleh Benjamin S. Bloom., seorang psikolog bidang pendidikan beserta dengan kawan-kawannya. Pada tahun 1956, terbitlah karya “Taxonomy of Educational Objective Cognitive Domain”, dan pada tahu 1964 terbitlah karya“Taxonomy of Educataional Objectives, Affective Domain”, dan karyaya yang berjudul “Handbook on Formative and Summatie Evaluation of Student Learning” pada tahun 1971 serta karyanya yang lain “Developing Talent in Young People” (1985). Taksonomi ini mengklasifikasikan sasaran atau tujuan pendidikan menjadi tiga domain (ranah kawasan): kognitif, afektif, dan psikomotordan setiap ranah tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan hierarkinya.Beberapa istilah lain yang juga meggambarkan hal yang sama dengan ketiga domain tersebut yang secara konvensional telah lama dikenal taksonomi tujuan pendidikan yang terdiri atas aspek cipta, rasa, dan karsa.Selain itu, juga dikenal istilah penalaran, penghayatan dan pengamalan.

Ranah KD dalam Kurikulum 2013 ini pada dasarnya merujuk pada pendapat Bloom dalam buku Taxonomy of Educational Objectives yang terbit pada 1963, yang menyatakan bahwa bentuk perilaku sebagai tujuan yang harus dirumuskan dapat digolongkan ke dalam tiga klasifikasi atau tiga domain (bidang), yaitu: domain kognitif. afektif. dan psikomotorik. Di mana dalam domain kognitif menurut Bloom terdiri dari enam tingkatan, yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.Meskipun demikian, keenam domain kognitf ini bukanlah revisi terbaru dari domain kognitif Bloom. Karena seperti dijelaskan Wina Sanjaya yang mcngutip pendapat Anderson dari buku A Taxonomy for Learning, Teaching and Assessing: A Revision of Bloom's Taxonomy of Educational Objectives yang terbit pada lahun 2001, bahwa pada domain kognitif terbaru telah dimasukkan unsur metacognitive sebagai bagian tertinggi dari domain kognilif, yang kemudian dinamakan mongcreate (mencipta) menggantikan posisi evaluasi dan menarik sintesis. Hasil revisi laksonomi semua tingkatan dalam domain kognitif yang asalnya kata benda diubah menjadi kata kerja, misalnya tingkatan pertama yang disebut dengan pengetahuan (knowledge) diubah menjadi mengingat (remembering). Demikian juga dengan pemahaman (comprehension) diubah menjadi memahami (understand). Selain itu, revisi juga dilakukan dengan menarik aspek pengetahuan (knowledge) dari tingkatan kognitif menjadi aspek knowledge (pengetahuan) secara tersendiri menjadi empat aspek pengetahuan, yakni: pertama, pengetahuan tentang fakta (factual knowledge), kedua, pengetahuan tentang konsep (conceptual knowledge), ketiga, pengetahuan tentang prosedur (procedural knowledge), dan keempat, pengetahuan metakognitif (metacognitive knowledge).

Penerapan KBK dalam bidang pendidikan umum dan akademik, lebih diarahkan pada menegaskan kembali hal ini.Kurikulum dan pembelajaran diarahkan pada penguasaan kompetensi atau kemampuan berpikir tahap tinggi. Proses pembelajaran tidak berhenti pada penguasaan pengetahuan (ingatan) dan pengertian (pemahaman), tetapi dilanjutkan pada tahapan yang lebih tinggi, yaitu: aplikasi, analisis-simesis. evaluasi. pemecahan masalah dan kreativitas. Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl (2001), mengadakan revisi dan pengembangan lebih lanjut terhadap taksonomi Bloom dkk mengenai domain kognitif tersebut. Tahapan-tahapan kognitif dari Anderson dan Krathwohl adalah: pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), aplikasi (applicalion), analisis (analysis), evaluasi (evaluation) dan kreativitas (creativity). Penulis sendiri berpendapat bahwa antara tahap evaluasi dan kreativitas ada tahapan lain, yaitu tahap pemecahan masalah atau problem solving.

Bloom’s Taxonomy 1956 atau yang dikenal dengan taksonomi Bloom merupakan struktur hierarkhi yang mengidentiflkasikan skills mulai dari tingkat yang rendah hingga yang tinggi.Taksonomi ini membagi basil belajar atas tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.Ranah kognitif berhubungan dengan berpikir, ranah afektif berhubungan dengan kemampuan perasaan, sikap dan kepribadian, sedangkan ranah psikomotor berhubungan dengan persoalan keterampilan motorik yang dikendalikan oleh kematangan psikologis.Namun pada perkembangannya, ada beberapa revisi untuk taksonomi Bloom dari Anderson and Krathwohl’s Taxonomy 2001 yang lebih dikenal dengan Taksonomi Anderson and Krathwohl’s. Mereka lebih menekankan pada Levels of Knowledge. Tiga level pada level ini diidentifikasikan sebagai kerja yang sesungguhnya, namun jarang didiskusikan atau diperkenalkan ketika berdiskusi mengenai penggunaan taksonomi.

Revisi Taksonomi Bloom Domain Kognitif
Aspek kognitif menjadi aspek utama dalam banyak kurikulum pendidikan dan menjadi tolak ukur penilaian perkembangan peserta didik. Kognitif yang berasal dari bahasa latin cognition memiliki arti pengenalan, yang mengacu kepada proses mengetahui maupun kepada pengetahuan sendiri. Dengan kata lain, aspek kognitif merupakan aspek yang berkaitan dengan nalar atau proses berpikir, yaitu kemampuan dan aktivitas otak untuk mengembangkan kemampuan rasional. 

Taksonoml Pendldlkan oleh Bloom (Tradisional / Sebelum Revisi) 
Di tahun 1956, Benjamin Bloom menulis Taxonomy of Education Objectives: Cognitif Domain dan enam tingkatan uraian pemikirannya, yang telah diadaptasikan secara luas dan digunakan dalam konteks yang tidak terbilang banyaknya. Daftar proses kognitifnya disusun dari yang paling sederhana, mengingat informasi, sampai yang paling rumit, yaitu evaluasi tentang gagasan yang bemilai dan berharga. 
Kecakapan
Uraian
Kata kunci

Pengetahuan
Mengingat informasi.
Kenali, uraikan, namai, tandai, hasilkan, ikuti.

Pemahaman
Memahami informasi, menguraikan konsep.
Rangkum, ubah, pertahankan, uraikan, tafsirkan, beri contoh.

Aplikasi
Menggunakan informasi atau konsep dalam situasi baru.
Bangun, buat, dirikan, peragakan, perediksikan, persiapkan.

Analisis
Memecahkan informasi atau konsep menjadi bagian untuk memahami lebih dalam.
Bandingkan, pecahkan, bedakan, pilih, pisahkan.

Sintesis
Menyatukan gagasan untuk membentuk sesuatu yang baru.
Golongkan, generalisasikan, bangun kembali.

Evaluasi
Membuat penilaian berharga.
Hargai, kritik, adili, benarkan, debat, dukung.


Klasifikasi Taksonomi Bloom
Adapun taksonomi atau klasifikasi adalah sebagai berikut:
a. Ranah Kognitif
Ranah kognitif(cognitive domain) merupakan segi kemampuan yang berkaitan dengan aspek-aspek pengetahuan, penalaran, atau pikiran. Bloom membagi ranah kognitif ke dalamenam tingkatan atau kategori, yaitu:
Pengetahuan (knowlegde)
Pengetahuan mencakup ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan. Pengetahuan yang disimpan dalam ingatan, digali pada saat dibutuhkan melalui bentuk ingatan mengingat (recall) atau mengenal kembali(recognition). Kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip dasar, dan sebagainya.
Pemahaman (comprehension) 
Di tingkat ini, seseorang memiliki kemampuan untuk menangkap makna dan arti tentang hal yang dipelajari. Adanya kemampuan dalam menguraikan isi pokok bacaan; mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk lain. Kemampuan ini setingkat lebih tinggi daripada kemampuan.
Penerapan (application)
Kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode untuk menghadapi suatu kasusatau problem yang konkret atau nyata dan baru.kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur metode, rumus, teori dan sebagainya.Adanya kemampuan dinyatakan dalam aplikasi suatu rumus pada persoalan yang dihadapi atau aplikasi suatu metode kerja pada pemecahan problem baru.Misalnya menggunakan prinsip.Kemampuan ini setingkat lebih tinggi daripada kemampuan.
Analisis (analysis)
Di tingkat analisis, sesorang mampu memecahkan informasi yang kompleks menjadi bagian-bagian kecil dan mengaitkan informasi dengan informasi lain.Kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan atau organisasinya dapat dipahami dengan baik. Kemampuan ini setingkat lebih tinggi daripada kemampuan
Sintesis (synthesis)
Kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola baru.Bagian-bagian dihubungkan stu sama lain. Kemampuan mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yang dibutuhkan.Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam membuat suatu rencana penyusunan satuan pelajaran.Misalnya kemampuan menyusun suatu program kerja.Kemampuan ini setingkat lebih tinggi daripada Kemampuan.
Evaluasi (evaluation)
Kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap suatu materi pembelajaran, argumen yang berkenaan dengan sesuatu yang diketahui, dipahami, dilakukan, dianalisis dan dihasilkan.kemampuan untuk membentuk sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan pertanggungjawaban pendapat berdasarkan kriteria tertentu.Misalnya kemampuan menilai hasil karangan.Kemampuan ini dinyatakan dalam menentukan penilaian terhadapa sesuatu.Berikut adalah gambar ranah kognitif yang hierarkis.
Taksonoml Pendldlkan Bloom Edisi Revisi 
Pada tahun 1999, Dr. Lorin Anderson, seorang mantan siswa Bloom, dan rekan kerjanya menerbitkan satu versi Taksonomi Bloom edisi revisi yang menjangkau faktor yang lebih luas yang memengaruhi proses belajar mengajar. Taksonomi edisi revisi ini mencoba untuk mengoreksi sebagian kekurangan yang ditemukan dalam taksonomi yang asli. Tidak seperti versi sebelumnya (1956), taksonomi edisi revisi ini membedakan antara mengetahui apa (isi pemikiran) dan mengetahui bagaimana (prosedurprosedur yang digunakan dalam memecahkan permasalahan). 
Kata Kerja Operasional (Baru) , Taksonomi Bloom Untuk Ranah Kognitif (Pengetahuan)
Revisi taksonomi bloom
ASPEK PENGETAHUN
DIMENSI KOGNITIF


Mengingat
Memahami
Menerapkan
Menganalisis
Mengevaluasi
Mencipta

Pengetahuan fakta







Pengetahuan konsep







Pengetahuan procedural







Pengetahuan Metakognitif











Klasifikasi Taksonomi Bloom
Mengingat (C1)
Kategori Mengingat adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang seorang siswa. Dua proses kognitif yang berkaitan dengan kategori ini adalah menyadari atau recoqnizing dan mengingat kembali atau recalling. Jenis pengetahuan yang relevan dengan kategori ini adalah pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognitif, serta kombinasi-kombinasi yang mungkin dari beberapa pengetahuan ini (Anderson, & Kratwhol;2001).
Memahami(C2)
Seorang peserta didik dikatakan memahami jika mereka dapat mengkonstruksi makna dari pesan-pesan pembelajaran baik dalam bentuk lisan, tertulis dan grafik (gambar) yang disampaikan melalui pengajaran, penyajian dalam buku, maupun penyajian melalui layar komputer.Peserta didik dapat memahami jika mereka menghubungkan pengetahuan baru yang sedang mereka pelajari dengan pengetahuan yang sebelumnya telah mereka miliki.Lebih tepatnya, pengetahuan baru yang sedang mereka pelajari itu di padukan dengan skema-skema dan kerangka-kerangka kognitif yang telah ada.Lantaran konsep–konsep di otak seumpama blok–blok bangunan yang di dalamnya berisi skema–skema dan kerangka–kerangka kognitif.maka pengetahuan konseptual (conceptual knowledge) merupakan dasar dari proses memahami. Proses-proses kognitif yang termasuk dalam kategori memahami meliputi proses menginterpretasikan, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menduga, membandingkan, dan menjelaskan ( Anderson, et al, 2001) 
Mengaplikasikan (C3)
Kategori mengaplikasikan ini sangat erat kaitannya dengan pengetahuan prosedural atau procedural knowledge. Soal latihan atau exercises merupakan jenis tugas yang prosedur penyelesaiannya telah diketahui siswa, sehingga siswa dapat menggunakannya secara rutin. Suatu masalah merupakan jenis tugas yang penyelesaiannya belum diketahui siswa, sehingga mereka harus menemukan prosedur yang tepat untuk memecahkan permasalahan tersebut. (Anderson et, al; 2001),
Menganalisis (C4)
Kategori menganalisis adalah proses mengurai suatu materi menjadi bagian-bagian penyusunnya dan menentukan hubungan antara bagian -bagian tersebut dan hubungan antara bagian-bagian tersebut dengan materi tersebut secara keseluruhan. Kategori proses menganalisis ini mencakup proses-proses membedakan (differentiating), mengorganisasi(organizing), dan menghubungkan (attribute).(Anderson et al, 2001).
Mengevaluasi (C5)
Kategori mengevaluasi diartikan sebagai tindakan membuat suatu penilaian (judgement) yang didasarkan pada kriteria dan standar tertentu.Kriteria yang paling sering digunakan adalah kualitas, efektivitas, dan konsistensi.Kriteria–kriteria ini ditentukan sendiri oleh siswa.Standar yang bisa digunakan bisa berupa standar kuantitatif maupun standar kualitatif.Standar-standar tersebut kemudian diterapkan pada kriteria-kriteria yang dipilih tadi. Kategori mengevaluasi mencakup sejumlah proses kognitif, yaitu memeriksa (checking), dan mengkritik (critiquing). Proses memeriksa atau checking merupakan proses membuat penilaian terhadap suatu kriteria internal, sementara proses mengkritik atau critiquing merupakan proses membuat penilaian yang didasarkan pada kriteria-kriteria eksternal (Anderson, et al. 2001).
Mencipta (C6)
Proses menyusun sejumlah elemen tertentu menjadi satu kesatuan yang koheren atau fungsional. Tujuan-tujuan pengajaran yang termasuk kedalam kategori mencipta ini adalah mengajarkan pada para siswa agar mampu membuat suatu produk baru dengan mengorganisasi sejumlah elemen atau bagian jadi suatu pola atau struktur yang belum pernah ada atau tidak pernah diprediksi sebelumnya.Proses-proses kognitif yang termasuk kedalam kategori ini biasanya juga dikoordinasikan dengan pengalaman belajar yang sudah dimiliki oleh para siswa sebelumnya.Meskipun kategori menciptakan ini mengharuskan adanya suatu pola pikir kreatif dari pihak siswa, pola pikir kreatif tersebut tidak sepenuhnya terbebas dari tuntutan-tuntutan atau batasan-batasan yang telah ditentukan dalam suatu pengajaran pelajaran atau batasan-batasan yang terjadi dalam situasi tertentu (Anderson, et al. 2001).
Oleh karena itu, dalam kesimpulan Wina Sanjaya diungkapkan bahwa revisi atau perbaikan dalam dimensi kognitif pada taxonomy Bloom di antaranya: pertama, adanya penggantian posisi tingkatan, yakni evaluasi yang pada awalnya ditempatkan pada posisi puncak menjadi posisi kelima mengganti tingkatan sintesis yang digantikan dengan mencipta (create) sebagai tingkatan aspek kognitif yang paling tinggi; kedua, mengeluarkan aspek pengetahuan (knowledge) dari tingkatan kognitif digantikan dengan mengingat (remember); sedangkan pengetahuan itu sendiri dijadikan aspek tersendiri yang harus menaungi enam tingkatan meliputi pengetahuan (knowledge) tentang fakta, konsep, prosedural, dan pengetahuan metakognitif; dan ketiga, dimensi kognitif yang enam tingkatan diubah dari kata benda menjadi kata kerja, yakni yang asalnya pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis sintesis dan evaluasi menjadi  mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
Revisi Taksonomi Bloom Domain Psikomotorik
Psikomotorik adalah domain yang meliputi perilaku gerakan dan koordinasi jasmani, keterampilan motorik dan kemampuan fisik seseorang keterampilan yang akan berkembang jika sering dipraktekkan ini dapat diukur berdasarkan jarak,kecepatan, tekik dan cara pelaksanaan. Dalam aspek psikomotorik terdapat tujuh kategori mulai dari yang terendah hingga yang tertinggi.Ranah ini meliputi kompetensi melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota badan serta kompetensi yang berkaitan dengan gerakan fisik (motorik) yang terdiri dari gerakan refleks, keterampilan akan dasar kemampuan perseptual, ketetapan, keterampilan kompleks, serta ekspresif dan interperatif.
Kata KerjaOperasional, Taksonomi Bloom untukranahPsikomotorik (Keterampilan)




Kategori yang termasuk dalam ranah ini adalah:
Meniru
Kategori meniru ini merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan contoh yang diamatinya walaupun belum dimengerti makna ataupun hakikatnya dari keterampilan itu. Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah:mengaktifan, menyesuaikan, menggabungkan, melamar, mengatur, mengumpulkan, menimbang, memperkecil, membangun, mengubah, membersihkan, memposisikan, dan mengonstruksi.
Memanipulasi
Kategori ini merupakan kemampuan dalam melakukan suatu tindakan serta memilih apa yang diperlukan dari apa yang diajarkan. Kata kerja operasional yang dapa dipakai dalam kategori adalah :mengoreksi, mendemonstrasikan, merancang, memilah, melatih, memperbaiki, mengidentifikasi, mengisi, menempatkan, membuat, memanipulasi, mereparasi, dan mencampur.
Pengalamiahan
Kategori ini merupakan suatu penampilan tindakan dimana hal yang diajarkan dan dijadikan sebagai contoh telah menjadi suatu kebiasaan dan gerakan-gerakan yang ditampilkan lebih meyakinkan. Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah : mengalihkan, menggantikan, memutar, mengirim, memindahkan, mendorong, menarik, memproduksi, mencampur, mengoperasikan, mengemas, dan membungkus.
Artikulasi
Kategori ini merupakan suatu tahap dimana seseorang dapat melakukan suatu keterampilan yang lebih kompleks terutama yang berhubungan dengan gerakan interpretatif. Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah :mengalihkan, mempertajam, membentuk, memadankan, menggunakan, memulai, menyetir, menjeniskan, menempel, mensketsa, melonggarkan, dan menimbang.


Ruang Lingkup Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 
E.Mulyasa menjelaskan bahwa kompetensi yang dikembangkan Kurikulum 2013 mencakup tiga ranah, yaitu ranah pengetahuan, ranah keterampilan, dan ranah sikap. Dan, khusus untuk ranah sikap dipecah menjadi dua, yaitu: sikap spiritual untuk membentuk siswa yang beriman dan bertakwa, dan kompelensi sikap sosial untuk membentuk siswa yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. Dengan kata lain, ruang lingkup kompetensi dasar dalam Kurikulum 2013 pada dasarnya meliputi tiga ranah atau dimensi, yaitu ranah pengetahuan, ranah keterampilan, dan ranah sikap. 
Jenis teknik dan instrumen penilaian untuk masing-masing 
Jenis kompetensi (penilaian kompetensi, pengetahuan, dan keterampilan)
Penilaian kompelensi pengetahuan dapat dinilai dengan teknik tes tulis, tes lisan, dan penugasan. lnstrumen tes tulis dapat berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. lnstrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan. Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah (RPR) dan/atau proyek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai karakleristik tugas.
Penilaian kompetensi kelerampilan dapat dinilai dengan teknik penilaian kinerja, baik dengan praktik, proyek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang dapat digunakan dapal berupa daftar cek alau skala pcnilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
HOTS (Higher Order Thinking Skill) 
Higher order thinking skill (HOTS) adalah keterampilan berpikir. Berpikir merupakan bagian intelektual manusia dalam proses kognitif tingkat tinggi (Wilson, 2000). Skill atau keterampilan merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan baik (Lawson, 2002).McGuinness (1999) telah meringkas perbedaan taksonomi keterampilan berpikir yang paling banyak disebut-sebut dalam literatur. Keterampilan tersebut termasuk mcngumpulkan informasi, menyeleksi informasi, menganalisis informasi, membuat kesimpulan dari informasi yang diperolehnya, curah ide, menyelesaikan masalah, menentukan hubungan sebab akibat, melakukan evaluasi, mcrencanakan suatu tujuan, memonitoring, dan merefleksi kemajuan satu sama lain. Dalam DfES (2002), keterampilan berpikir juga dapat diklasiflkasikan ke dalam kategori (a) keterampilan memroses informasi (b) keterampilan memberi argumentasi (c) keterampilan menemukan sesuatu yang baru (d) keterampilan berpikir kreatif (e) keterampilan mengevaluasi. Fischer (1995) menyoroti beberapa faktor yang mempengaruhi proses berpikir yaitu (a) kemampuan kognitif dan memori siswa (b) pengalaman masa lalu, usia, dan kebiasaan (c) sikap siswa misalnya motivasi, tekanan, ketertarikan, kepercayaan terhadap orang lain, percaya diri, mengatur emosi, ketekunan, dan daya retensi terhadap materi pelajaran. 
Hots dikembangkan dari taksonomii bloom dan revised taksonomy, awalnya muncul dimulai pada akhir  tahun 1950 an sampai dengan awal tahun 1970. Pada saat itu di Amerika terdapat banyak pendapat mengenai klasiflkasi berbagai domain atau ranah pembelajaran.Ranah tersebut meliputi (a) kognitif yaitu kemampuan seseorang untuk memroses dan menggunakan informasi dengan berpikir atau kemampuan intelektual dan ini adalah dasar dari taksonomi Bloom.  (b) psikomotorik yaitu keterampilan fisik menggunakan gerak otot. Usaha ini menghasilkan sederetan taksonomi pada tiap ranah.Taksonomi sendiri merupakan sederetan kata yang menunjukkan urutan suatu klasiflkasi.Taksonomi bertujuan mengetahui keragaman aspek pembelajaran yang disusun secara hirarkis mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks.
Beberapa pendapat para ahli tentang implementasi pembelajaran berbasis HO'TS antara lain: 
1. Domin (1999) menyatakan contoh implementasi HOTS misalnya pada sikap berpendapat, mengambil kesimpulan, merencanakan, menilai. 
2. Pembelajaran kimia untuk mendorong tumbuhnya HOTS dalam laboratorium kimia adalah menempatkan siswa pada posisi sebagai pendesain, pengembang, dan mengatur eksperimennya sendiri melalui pendekatan problem based learning. 
3. Pada saat siswa memresentasikan hasil penelitiannya di depan kelas, kemampuan berpikir tingkat tinggi ini akan terbukti (Maor, 2000) 
4. Menurut Stasz et a]. 1990 dan Thomas 1992, tumbuhnya HOTS dalam proses pembelajaran ditandai adanya: (a) kolaborasi antara guru, siswa, dan lintas ilmu (b) mendorong keingintahuan, eksplorasi, dan penyelidikan (c) pembelajaran berpusat pada siswa (d) kegagalan dipandang sebagai kesempatan belajar (e) pengakuan terhadap usaha, tidak hanya pada prestasi (f) belajar secara kontekstual dalam kehidupan nyata. 
5. Partisipasi siswa, dukungan guru, interaksi siswa-siswa, termasuk kegiatan praktis, motivasi, dan umpan balik memberi hubungan pengaruh positif tumbuhnya HOTS (Hart, 1990)
Mengajarkan keterampilan berpikir dengan cara mengintegrasikannya dalam proses pembelajaran dalam kelas akan mcmbekali siswa mcnjadi manusia yang berpikir kritis, kreatif, inovatif, dan efektif. Pada pelaksanaannya, guru perlu memberikan tahapan yaitu :
 1 Identifikasi komponen prosedural yaitu kerangka bcrpikir yang akan mcnuntun pcmikiran siswa
2 Instruksi dan pemodelan langsung yang akan mengarahkan siswa terhadap apa yang harus dikerjakan 
3 Latihan terbimbing dengan cara memberikan contoh, pengulangan materi, dan latihan di kelas 
4 Latihan bebas yaitu kesempatan bagi siswa untuk menciptakan sesuatu sesuai dengan tugas yang harus dikerjakannya.
Mengajarkan keterampilan berpikir memerlukan model pembelajaran yang berpusat pada siswa (Students centered learning) dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk memecahkan masalah misalnya dengan memberikan latihan soal komprehensif yang memadukan berbagai materi.
Kisi-kisi dan Contoh Soal Kognitif dan Psikomotorik
Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar Kognitif

No.
KD
Indikator
Bentuk Tes
Sebaran Soal 





C1
C2
C3
C4

1.
Menganalisis komponen-komponen ekosistem dan interaksi antar komponen tersebut.
Menjelaskan pengertian ekosistem.
Pilgan

Uraian 

1,2

1















Komponen penyusun sebuah ekosistem.
Pilgan









3,4

















Menganalisis dampak terhadap ekosistem dari suatu peristiwa di sebuah ekosistem.

Pilgan























5


















Menyebutkan komponen abiotik dan biotik yang ada pada sebuah ekosistem.

Pilgan 

Uraian




2
6,7








3











Menjelaskan hubungan interaksi yang terjadi pada sebuah ekosistem.

Pilgan

Uraian 


11






8,9,10,12,14






13

4



Menjelaskan daur biogeokimia.
Pilgan

Uraian 



5
15



 Contoh Soal Kognitif dan Psikomotorik

Soal Pilihan Ganda
Tempat hidup suatu organisme disebut…
Habitat
Komunitas
Populasi
Ekologi
Ekosistem 
Makhluk hidup dan faktor abiotik pada suatu lingkungan merupakan satu kesatuan yang disebut….
Ekosistem 
Populasi 
Genetika 
Habitat 
Bioma 
Komponen biotik dalam ekosistem adalah…
Produsen, konsumen, cahaya matahari.
Cahaya, suhu, kelembapan, dan tanah.
Produsen, konsumen, pengurai.
Konsumen, produsen, mineral, dan air.
Produsen, konsumen, tanah, dan air.
Ekosistem mempunyai 4 komponen. Salah satu komponen dibawah ini yang termasuk dalam komponen abiotik adalah …
Meletusnya gunung merapi.
Pencemaran udara oleh pabrik-pabrik.
Bakteri dan jamur saprofit.
Gravitasi dan air
Jawaban A dan D benar.
Perubahan populasi di dalam ekosistem ditentukan oleh . . .
Migrasi dan natalitas
Migrasi, urbanisasi, dan natalitas
Natalitas dan moralitas
Mortalitas, natalitas, dan migrasi
Migrasi dan mortalitas
Komponen biotik meliputi semua organisme hidup seperti tumbuhan dan hewan, fungi, monera dan dekomposer. Peranan dekomposer pada ekosistem adalah…
Menguraikan senyawa yang telah lapuk menjadi senyawa organic yang lebih sederhana.
Menguraikan senyawa organic menjadi senyawa anorganik yang lebih sederhana.
Membentuk senyawa organik dari senyawa anorganik.
Membentuk senyawa organic dari senyawa organik lain.
Melarutkan senyawa anorganik menjadi senyawa yang lebih sederhana.
Komponen ekosistem yang termasuk dalam kelompok komponen abiotik adalah…
Tanah, suhu, rumput, keong.
Cahaya, air, udara, suhu.
Air, tanah, rumput, cahaya.
Ikan, lumut, kupu-kupu, dan burung.
Tanah, air, udara, cahaya.
Beberapa kumpulan rantai makanan yang saling berkaitan atau berhubungan dinamakan dengan …
Jaring-jaring makanan
Jaring-jaring kehidupan
Piramida makanan
Rantai makanan
Semua jawaban salah
Berikut adalah beberapa organisme di alam.
1) Padi
2) Pepaya
3) Ayam
4) Elang
5) Ular
6) Tikus
7) Kucing
8) Serigala
9) Musang
10) Jagung
Rantai makanan yang dapat terjadi adalah ….
1, 3, 6, dan 7
2, 3, 6, dan 8
10, 6, 7, dan 4
1, 6, 5, dan 9
10, 6, 5, dan 4 
Pada suatu areal terdapat populasi sebagai berikut. 
1) Padi 
2) Burung pipit 
3) Tikus 
4) Belalang 
5) katak 
6) ulat  
7) ular
Bila populasi ular dimusnahkan akan berakibat… 
Populasi katak meningkat, populasi belalang menurun 
Populasi tikus meningkat, populasi belalang meningkat 
Populasi ulat menurun, populasi padi meningkat 
Populasi burung meningkat, populasi padi menurun 
Populasi katak meningkat, populasi tikus menurun
Dalam ekosistem padang rumput, organisme yang berperan sebagai pengurai adalah ….
Serangga
Kerbau
Rumput
Bakteri
Semut
Berikut ini yang merupakan detrivor pada ekosistem ialah …
Rumput – kambing – harimau – bakteri
Daun – belalang – burung – ular
Bangkai – ulat – ayam – elang
Padi – ayam – ular – elang
Jagung – burung – elang – ular
Perhatikan gambar berikut ini!




Terputusnya rantai makanan mengakibatkan keseimbangan antara tingkat trofik serta populasi dalam ekosistem akan menjadi tidak terkendali dan memicu terjadinya kepunahan spesies tertentu. apa yang akan terjadi bila konsumen tingkat I populasinya berkurang…
Belalang semakin banyak karena ketersediaan makanan melimpah.
Burung elang menjadi berkurang karena ketersediaan makanan terbatas.
Katak populasinya berkurang karena ketersediaan makanan terbatas.
Populasi ular meningkat karena sumber makanan melimpah.
Rerumputan semakin sedikit karena konsumennya semakin banyak.
Urutan daur oksigen secara sederhana adalah…
Fotosintesis – respirasi – oksigen – karbondioksida.
Fotosintesis – oksigen – respirasi – karbondioksida.
Fotosintesis – karbondioksida – respirasi – oksigen.
Respirasi – oksigen – fotosintesis – karbondioksida.
Respirasi – fotosintesis – oksigen – karbondioksida.
Pertanyaan yang tepat untuk daur nitrogen berikut ini, kecuali…
Nitrasi diperlukan nitrit.
Melibatkan bakteri nitrobakter.
Bersifat anaerob.
Membentuk nitrat.
Bahan utamanya amoniak.

Soal Essay
Jelaskan hubungan antara ekosistem dan ekologi !
Jelaskan komponen biotik berdasarkan peranannya dalam ekosistem ! Beserta contohnya !
Tuliskan empat contoh komponen abiotik dalam ekosistem dan peranannya!
Prediksikan apa yang akan terjadi jika produsen dalam suatu ekosistem punah? Jelaskan alasanmu!
Jelaskan pengertian biogeokimia dan manfaatnya !
Jawaban:
Ekosistem ialah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya yang terbentuk oleh komponen hidup (biotic) dan tak hidup (abiotic) disuatu tempat yang berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. 
Komponen biotik berdasarkan peranannya dibedakan menjadi 3 yaitu :
Produsen adalah makhluk hidup yang mampu mengubah zat anorganik menjadi zat organik (organisme autotrof). Proses tersebut hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang berklorofil dengan cara fotosintesis. Contoh produsen adalah alga, lumut dan tumbuhan hijau
Konsumen adalah organisme heterotrof yang tidak bisa membuat makanannya sendiri dan tergantung kepada organisme lain, baik yang bersifat heterotrof maupun yang autotrof. Konsumen biasanya merupakan hewan. Hewan yang memakan tumbuhan secara langsung (herbivora) dinamakan konsumen primer. Hewan yang memakan konsumer primer dinamakan konsumer II dan seterusnya sehingga terbentuk suatu rantai makanan. Konsumer terakhir disebut konsumen puncak. Contoh konsumen puncak adalah manusia
Dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik menjadi anorganik untuk kemudian digunakan oleh produsen. Dekomposer dapat disebut juga sebagai organisme detritivor atau pemakan bangkai. Contoh organisme dekomposer adalah bakteri pembusuk dan jamur.
Beberapa contoh komponen abiotik yaitu : 
Air: Fungsi air bagi tubuh manusia adalah sebagai pelarut, untuk membuang limbah, serta mengatur suhu dan reaksi metabolisme.
Tanah: Tanah Berfungsi Sebagai tempat tumbuhnya tumbuh-tumbuhan serta tempat berpijak dan berdiamnya binatang dan manusia. Dan tanah pula, tumbuhan memperoleh bahan-bahan atau mineral-mineral untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Udara: Udara Berfungsi sebagai sumber kehidupan karna untuk pernapasan manusia dan Sebagai proses fotosintesis pada tumbuhan, dan tumbuhan itu biasa disebut “paru-paru dunia”
Cahaya Matahari: Peranan atau fungsi yaitu mengatur tingkah laku organisme. Ada organisme yang aktif di siang hari dan ada organisme yang aktif di malam hari. Cahaya Matahari juga dapat menghancurkan atau melapukkan batu-batuan sehingga memungkinkan organisme memanfaatkan mineral-mineral hasil pelapukan batuan tersebut dan juga dapat dimanfaatkan didalam proses fotosintesis.
Yang akan terjadi jika produsen dalam suatu ekosistem punah yaitu ketidak seimbangan rantai makanan, apabila rantai makanan tidak seimbang maka ekosistem tersebut juga menjadi tidak seimbang dan akan berakibat pada hilangnya komponen-komponen ekosistem tersebut.
Dalam suatu ekosistem, materi pada setiap tinkatan trofik tak hilang. Materi berupa unsur-unsur penyusun bahan organik di daur ulang. Unsur-unsur tersebut masuk ke dalam komponen biotic melalui udara, tanah, dan air. Daur ulang materi tersebut melibatkan mahluk hidup dan batuan (geofisik) sehingga disebut daur biogeokimia. Fungsi daur biogeokimia adalah sebagai silkus materi yang melibatkan semua unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi baik komponen biotik maupun abiotik, sehingga kelangsungan hidup di bumi tetap terjaga.




















BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Revisi atau perbaikan dalam dimensi kognitif pada taxonomy Bloom di antaranya: pertama, adanya penggantian posisi tingkatan, yakni evaluasi yang pada awalnya ditempatkan pada posisi puncak menjadi posisi kelima mengganti tingkatan sintesis yang digantikan dengan mencipta (create) sebagai tingkatan aspek kognitif yang paling tinggi. Dalam aspek psikomotorik terdapat tujuh kategori mulai dari yang terendah hingga yang tertinggi.Ranah ini meliputi kompetensi melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota badan serta kompetensi yang berkaitan dengan gerakan fisik (motorik) yang terdiri dari gerakan refleks, keterampilan akan dasar kemampuan perseptual, ketetapan, keterampilan kompleks, serta ekspresif dan interperatif.
Saran
Dalam penyusunan makalah tentunya masih terdapat kekeliruan dan kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari bapak/ibu dosen dan rekan-rekan mahasiswa yang membangun sangat kami harapkan, guna mengevaluasi diri kami agar penyusunan makalah selanjutnya lebih baik lagi.



Daftar Pustaka
Andi prastowo.2013. menyusun rencana peklaksanaan pembelajaran(RPP) Tematik terpadu.Jakarta; usaha bersada.
https://books.google.co.id/books?id=D5MYVbhT81UC&pg=PA175&dq=evaluasi++taksonomi+bloom&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjVrL-805jhAhVVmuYKHQrHA4kQ6AEIVTAI#v=onepage&q&f=false
Hasanah, Yuni Partiwati, Arina Restian dan Puji Sumarsono.2015.belajar dan pembelajaran.jakarta; IMTIMA
https://books.google.co.id/books?id=_JBBDwAAQBAJ&pg=PA132&dq=domain+kognitif+dan+psikomotorik+revisi+taksonomi+bloom&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwib_Jbm15jhAhUP148KHUz3AvcQ6AEIOTAD#v=onepage&q&f=true

Zainal Veithzal Rivai.2014. the economics of education. Jakarta; Indah jaya
https://books.google.co.id/books?id=TMQzDwAAQBAJ&pg=PA35&dq=domain+kognitif+dan+psikomotorik+revisi+taksonomi+bloom&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwib_Jbm15jhAhUP148KHUz3AvcQ6AEIRjAG#v=onepage&q=domain%20kognitif%20dan%20psikomotorik%20revisi%20taksonomi%20bloom&f=false
Winastwan Gora.2015. pakematik strategi pembelajaran berbasis TIK. Bandung; mitra maju
https://books.google.co.id/books?id=F5xjDwAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false
sunaryo. 2015. Ilmu dan aplikasi pendidikan.  Jakarta; IMTIMA
https://books.google.co.id/books?id=QxtQDwAAQBAJ&pg=PA152&dq=Taksonomi+bloom+revisi&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjsr5aaw6zhAhWq63MBHXwmAIsQ6wEILTAD#v=onepage&q=Taksonomi%20bloom%20revisi&f=false



Lampiran
LOG BOOK PEMBUATAN MAKALAH
EVALUASI PROSES DAN REMEDIAL HASIL PEMBELAJARAN BIOLOGI
Kelompok     :3
Daftar nama anggota:
1. 4.
2. 5.
3. 6.
Deskripsi kegiatan:
Diskusi materi tentang revisi taksonomi bloom sekaligus pembuatan makalah
No.
Nama
Ttd.
Bukti Dokumentasi

















Lampiran
LOG BOOK PEMBUATAN MAKALAH
EVALUASI PROSES DAN REMEDIAL HASIL PEMBELAJARAN BIOLOGI
Kelompok     :3
Daftar nama anggota:
1. 4.
2. 5.
3. 6.
Deskripsi kegiatan:
Diskusi materi tentang contoh kognitif revisi taksonomi bloom sekaligus pembuatan makalah dan PPT
No.
Nama
Ttd.
Bukti Dokumentasi

















Jurnal bahasa Inggris

Cover buku Andi Prastowo, S.Pd.I.,M.Pd.I   Isi buku Andi Prastowo, S.Pd.I.,M.Pd.I


Cover dan isi buku Hasanah, Yuni Partiwati, Arina Restian dan Puji Sumarsono

Cover dan isi buku Veithzal Rivai Zainal

Cover dan isi Winastwan Gora COVER buku 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ANAK KELAS DIALYPETALAE

MAKALAH ANAK KELAS DIALYPETALAE Makalah Ini Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah botani tumbuhan tinggi Dosen Pengampu: Dr.Achyani...